Pekerjaan Rehabilitasi SS Kedung Gede Rp 14 Milliar, Diduga Dikerjakan Asal-asalan dan Dikeluhkan Pengguna Jalan -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Pekerjaan Rehabilitasi SS Kedung Gede Rp 14 Milliar, Diduga Dikerjakan Asal-asalan dan Dikeluhkan Pengguna Jalan

, 4/18/2021 09:50:00 PM

Pekerjaan Rehabilitasi SS Kedung Gede, Desa Cipayung, Minggu (18/4/21) (VNN/Ahim)


Vnn.co.id, Kabupaten Bekasi - Pekerjaan Rehabilitasi SS Kedung Gede yang sudah mulai dikerjakan beberapa hari lalu dimulai dari saluran irigasi Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga dikerjakan asal-asalan membuat beberapa bahu jalan maupun tengah jalan coran menjadi retak-retak dan menghalangi arus lalu lintas dan dikeluhkan pengguna jalan karena alat berat di atas dan memakan setengah jalan sehingga jalan menjadi sempit.

Adapun pekerjaan tersebut, dikerjakan PT Indi Daya Karya dengan nomor kontrak/tanggal HK.02.01/PPK-IRG.I/SNVT-PJPAC/06/2021/08 Maret 2021 yang bersumber dari Anggaran APBN-2021 dengan nilai kontrak Rp. 14.747.351.000,-00 (Empat belas miliar tujuh ratus empat puluh tujuh juta tiga ratus lima puluh satu ribu rupiah).

Pantauan vnn.co.id dilokasi kegiatan, Minggu (18/4/2021), sisi jalan coran terlihat licin dan beberapa ujung jalan coran retak. Meskipun kaki alat berat sudah di alas menggunakan ban bekas motor dan menjadi antrian pengguna jalan motor maupun mobil.


Terlihat Alat Berat Memakan Badan Jalan (VNN/Ahim)


Adis Suryana, warga Desa Cipayung kepada wartawan mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut jangan sampai merusak yang sudah di bangun dan membahayakan bagi pengguna jalan, kenapa juga tidak pakai phonton, harusnya pakai phonton agar tidak menyisakan pekerjaan pengerukan tengah irigasi yang terlihat belum dikerjakan sedangkan alat berat sudah melintas dan tidak mengganggu akses lalu lintas dan tidak merusak jalan.

Dirinya juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan pekerjaan tersebut tetapi dalam pelaksanaannya jangan sampai merusak yang sudah dibangun dan menyisakan bekas.

"Lihat sendirikan, sisi jalan coran retak-retak akibat kaki alat berat, karena hanya menggunakan ganjal dengan ban bekas motor, harusnya biar lebih bagus dan lebih idealnya menggunakan ban mobil bekas atau besi plat, bermodal dikit lah," ujarnya.

Kemudian kata Ozos sapaan akrabnya yang juga Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) Kabupaten Bekasi, dirinya juga menanyakan berapa sentimeter kedalaman yang dikeruk lumpurnya? Nah, lumpur yang sudah di angkat itu harusnya juga dibuang jangan ditumpuk di bahu jalan, yang ada malah turun lagi kebawah, apalagi kalau sampai berceceran tentu akan membahayakan pengguna jalan karena licin.

Indra, salah satu pengguna jalan yang sedang melintas juga mengeluhkan, "Kenapa ya bang harus ditengah jalan, kan jadi macet dan jangan sampai juga ada korban. Padahal kan bisa alat beratnya di air yang pakai alat gitu bang, jadi tidak mengganggu akses lalu lintas," katanya.

Sementara itu, PT Indi Daya Karya melalui bernama Ilham, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa sebelum dilakukannya pekerjaan mengaku sudah pernah di sosialisasikan karena memang proyek untuk normalisasi sungai hanya bisa pakai akses di bahu jalan dan tanggul sungai.

"Kalau terkait kedalaman yaitu 1 Meter dari muka air sesuai isi kontrak kita," ucapnya.



Kenapa tidak pakai Phonton, karena kontrak kita gak pakai ponton pake Exa standard dan longarm, dan untuk kaki alat berat metode yang bisa di pakai dan di sarankan oleh pemberi pekerjaan ya hanya seperti itu.

Ketika vnn.co.id menanyakan siapa konsultan Supervisinya, Ilham hanya mengatakan dari Bandung tanpa memberi tahu nama perusahaan konsultan Supervisi dari Pekerjaannya tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Iyan Kartifa Susanto dalam pekerjaan tersebut belum dapat dikonfirmasi sampai berita ini diterbitkan.

Mananggapi hal itu, Adis Suryana, kalau tidak pakai Phonton, terus bagaimana yang ditengah irigasi belum dilakukan pekerjaan sedangkan alat berat sudah melintas, masa dibiarkan begitu saja.

Ia berharap dengan anggaran mencapai Rp 14 Milliar Rupiah lebih, Pekerjaan tersebut dari titik Nol hingga selesai dikerjakan secara Profesional dan selaras dengan anggaran yang digelontorkan tanpa meninggalkan bekas.




Rep : Ahim
Red : Ramdhan

TerPopuler

close