Limbah Batu Bara Ternyata Ramah Lingkungan dan Kini Telah Bebas Dimanfaatkan -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Limbah Batu Bara Ternyata Ramah Lingkungan dan Kini Telah Bebas Dimanfaatkan

, 4/10/2021 10:21:00 AM
Pengurus PWI berfoto bersama usai webinar membahas manfaat limbah batu bara (FABA) do Indonesia, Jumat (9/4/21).


Vnn.co.id, Pontianak
- Akhirnya, kerja keras peneliti lingkungan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ternyata tidak sia-sia. Limbah batu bara (dalam istilahnya lebih dikenal dengan sebutan FABA) yang selama ini tidak dapat dimanfaatkan karena dinyatakan pemerintah sebagai limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya), ternyata telah bebas. Ini artinya limbah batu bara kini tidak lagi sebagai limbah B3 (FABA non B3).

Pemerintah menerbitkan PP No.22 tahun 2021. Karena itu pengamat, praktisi, dan dunia usaha mengharapkan tidak ada lagi aturan yang mempersulit pemanfaatan FABA, seperti diungkapkan Dr. Sri Andini praktisi dalam Webinar yang digelar PWI Jaya yang menghadirkan Ketua MKI (Masyarakat Komputasi Indonesia) Dr. Wiluyo Kusdwiharto), Jumat (9/4/21) kemarin.

Sehubungan itu, Sri Andini mengharapkan tidak ada lagi aturan yang tidak sejalan dengan PP 22/tahun 2021 itu. 

Dia mengungkapkan, pemanfaatan FABA menjadi sangat strategis karena pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang memanfaatkan batu bara, pada umumnya terdapat di daerah terpencil, sehingga pemanfaatan FABA untuk kepentingan konstruksi sangat bermanfaat.

“Katakanlah untuk bahan bata, sebagai campuran semen, aspal untuk infrastruktur,” katanya. 

Sri Andini, mengatakan jauh sebelum diterbitkannya PP 22/21 dia sudah mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian tentang maanfaat FABA bagi kehidupan, dan hasilnya memang luar biasa. 

Dia mencontohkan, menanam tumbuhan di lahan FABA ternyata sangat subur. “Bahkan saya pernah membuat kolam ikan dari FABA. Hasilnya ikan sehat dan gemuk-gemuk,” katanya. 

Karena itu dia mengharapkan tidak ada lagi aturan-aturan yang mempersulit pemanfaatan FABA di Indonesia, termasuk peraturan di Daerah. “Ini PP 22/2021 sudah sangat baik, karena FABA ini manfaatnya sangat banyak dan ternyata ramah lingkungan,” ucapnya.

Ketua Masyarakat Komputasi Indonesia Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan di negara maju pemanfaatan FABA di kebanyakan negara, katakanlah Eropa, Jepang, dan RRC sudah sangat maju. Di sana dimanfaatkan antara lain untuk pekerasan jalan, bahkan sebagai bahan campurannya mencapai 70 persen. Selain itu juga digunakan untuk pupuk dan bata dan paving blok.

Ketua PWI Kalbar Gusti Yusri mengharapkan agar Perusahaan PLTU yang saat ini beroperasi di Kalbar baik yang sudah beroperasi maupun yang belum hendaknya segera mensosialisasikan manfaat FABA ini bagi masyakarat. Dia juga berharap PLTU ini segera mengambil langkah-langkah untuk memanfaatkannya dengan menjalin kemitraan dengan UMKM.

"Saya berharap, kiranya pihak perusahaan PLTU di Kalbar segera menyosialisasikan manfaat FABA ini untuk kepentingan masyarakat luas dan bekerjasama dengan pelaku UMKM yang ada di Kalbar untuk memanfaatkan FABA ini," pungkasnya.

Jurnalis: Muhammad Sandi

Editor: Mega 

TerPopuler

close