Awak RI Naggala 402 Lettu Imam Adi yang dilarang anaknya untuk pergi bertugas. |
Vnn.co.id, Pasuruan - Lettu Imam Adi merupakan satu dari awak KRI Nanggala 402 yang hilang di Perairan Bali pada Rabu (21/4) lalu.
Sebelum berangkat untuk bertugas, putranya yang berusia 2,5 tahun merengek
dan menahan ayahnya untuk tidak berangkat.
Hal itu diketahui dari sebuah video berdurasi 44 detik yang viral di media
sosial, dan dibenarkan oleh Edi Sujianto, ayah Lettu Imam Adi.
Edi Sujianto mengungkapkan bahwa video tersebut direkam sendiri oleh
menantunya (istri Lettu Imam Adi) dan dikirimkan kepadanya lewat WhatsApp.
Video tersebut, katanya, direkam pada hari Senin (19/4) di mana anaknya,
Lettu Imam Adi berangkat tugas bersama KRI Nanggala 402. Dirinya mengaku heran
dengan tingkah cucunya yang melarang Imam Adi pergi bertugas.
“Biasanya kalau pamit, biasa saja,” tutur Edi.
Namun, Edi menganggap semua itu kebetulan belaka dan tak mau mengaitkan
dengan kejadian hilangnya KRI Nanggala 402.
Imam Adi adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Edi Sujianto dan
Azizah. Ia sudah menikah dan dikaruniai satu orang anak yang berusia 2,5 tahun,
ketiganya tinggal di Surabaya.
Sejak kecil, kata Edi, Imam Adi bercita-cita menjadi perwira TNI. “Masuk Akademi
Militer tahun 2011b dan lulus 2015,” ungkapnya.
Usai lulus, karirnya bermula menjadi perwira Angkatan Laut dan berdinas di
KRI Kapitan Pattimura selama 2 tahun.
Imam Adi juga sempat mengenyam pendidikan di Korea dan Los Angeles, dan
bertugas di KRI Nanggala 402 sejak 2017.
Meski hingga saat ini KRI Nanggala 402 belum diketemukan, keluarga Imam Adi
tetap optimis bahwa kapal selam itu akan segera ditemukan beserta ke-53
awaknya.
Red: Mega