Ilustrasi penampakan gempa megathrust. |
Vnn.co.id, Malang – Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Karangtretes Malang menyebut Kabupaten Malang, bagian selatan
Pulau Jawa berpotensi gempa berkekuatan besar.
Hal itu disampaikan oleh Ma’muri, Kepala Stasiun
Geofisika BMKG Karangtretes Malang yang mengatakan bahwa potensi gempa bumi berdorongan
besar tejadi pada zona subduksi di batas lempeng konvergen destruktif, yakni
satu lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng yang lain (megathrust).
“Memang ada potensi gempa yang mengancam di selatan Kabupaten Malang
dan sepanjang selatan Jawa,” tutur Ma’muri, Kamis (15/4/21).
Namun, dirinya tak berani mengatakan secara gamblang
terkait apakah benar berpoensi megathrust atau tidak. Ia menyarankan untuk bertanya
langsung kepada ahlinya.
“Potensi gempa bermagnitudo berapa, dapat mencari
data ke para ahli. Walau berdasarkan para ahli, gempa megathrust ini sendiri berpotensi
memiliki magnitudo 8,7, itu yang terburuknya. Tapi kami tiddak tahu
kapan, memang potensi itu ada,” katanya.
Sementara, menurut data sejumlah riset penelii
tahun 2019 menyebutkan potensi gempa megathrust di Indonesia, salah satunya
potensi tsunami mencapai 20 meter di Pulau Jawa bagian selatan, di timur 12
meter, dan bagian tengah sekitar 4,5 hingga 5 meter.
Skenario paling buruk yang diturunkan dari GPS
para peneliti ialah apabila gempa di barat dan timur terjadi bersamaan akan
menghasilkan gelombang tsunami tinggi sebagaimana disebutkan di atas.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,7 M melanda
Malang pada 10 April 2021 lalu. Gempa tersebut dirasakan hampir semua daerah
Pulau Jawa yang menyebabkan 4 orang meninggal dan ratusan orang terluka. Sehari
kemudian, gempa bermagnitudo 5,5 menyusul.
Hal tersebut mendorong Kepala Bidang Mitigasi Gempa
Bumi Tsunami BMKG Daryono bercuit dalam akun Twitternya, bahwa gempa itu
menjadi pengingat kebenaran ancaman sumber gempa subduksi lempeng itu nyata.
“Gempa Selatan Malang yang destruktif
merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa subduksi lempeng
Selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” tulisnya.
Dari laporan jurnal ilmiah yang ditulis oleh 11 peneliti dari lembaga dan
universitas Indonesia dan Internasional “Implications for Megathrust Earthquakes
and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java Indonesia”, gempa megathrust
sendiri ialah gempa yang terjadi pada zona subduksi yang berada di atas lempeng konvergen
destruktif, saat lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng lain.
Gempa ini menjadi gempa bumi terkuat di muka bumi
yang kemungkinan terjadi dengan kekuatan 9,0 magnitudo.
Red: Mega