Achmad Fathoni dan Bukit Lendong, Cara Meracik hingga Menikmati Kopi Ontel -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Achmad Fathoni dan Bukit Lendong, Cara Meracik hingga Menikmati Kopi Ontel

, 1/29/2021 12:52:00 PM


Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni bersama istri Enny Musfiroh dan Kang Dadang, Peracik Kopi Ontel, Kamis (28/1/21).

Vnn.co.id, Bogor – Lendong adalah bukit dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang terletak di bagian timur Bogor, tepatnya di Kampung Babakan Ngantay, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Kendati jalanan tak beraspal, destinasi agrowisata ini banyak diminati wisatawan. Untuk mencapai puncaknya, wisatawan harus menempuh jarak kurang lebih 10 km dari bawah yang memakan waktu setidaknya satu setengah sampai dua jam.


Ketika mencapai puncak, pasang mata akan disuguhi hamparan kebun kopi jenis robusta kurang lebih seluas 400 hektar. Kopi itu biasa disebut dengan Kopi Lendong sebagaimana tempat penbudidayaannya, Bukit Lendong.

Achmad Fathoni, Anggota DPRD Fraksi PKS Kabupaten Bogor mencicipi langsung olahan Kopi Ontel dari Gunung Lendong oleh peraciknya. Bersama istri, ia belajar langsung kepada ahlinya. Kang Dadang namanya.

Ditemani keasrian tempat dan pemandangan yang menyilaukan, pasangan ini belajar cara menikmati kopi Vietnam tersebut sekaligus meracik kenikmatan asli rasanya.

Peracikan yang diawali dengan menakar bubuk kopi sebanyak 15 gr atau 2 sendok teh ke dalam sebuah cangkir alumunium dengan pori-pori mirip saringan pada bagian dasarnya, Enny Musfiroh, istri Achmad Fathoni melakukan sesuai arahan Kang Dadang.


Tak lupa, di bawah cangkir tersebut diberi alas agar kopinya tak berhambur ke mana-mana. Selanjutnya, bubuk kopi di dalam cangkir itu ditekan (press) tujuannya adalah agar kopi merata dan lebih menempel pada bagian dasarnya. Hal itu diulangi saat cangkir di atas alas dipindahkan ke atas sebuah gelas kecil bermuatan sekira 220 ml lengkap dengan susunya. Setelah itu, dituangkan air panas sekitar 30 ml ke atas cangkir menggunakan teknik berputar searah jarum jam atau sampai tetesannya menutupi permukaan susu dalam gelas.


Proses belum dikatakan selesai sebab harus menunggu kira-kira 30 detik agar kopi mengembang dan turun hingga menutupi susu seperti dikatakan diawal tadi. Di tengah proses peracikan itu, Kang Dadang mengutarakan sedikit pesan bahwa proses mendapatkan kopi yang nikmat itu butuh kesabaran.

“Semua butuh kesabaran,” katanya.

Ia juga menjelaskan, enaknya kopi itu berasal dari tetesan pertama, maksudnya langkah awal dari tuangan pertama. “Rasa enak keluar dari tetesan pertama,” tutur Kang Dadang, Kamis (28/1/21).

Di sela-sela menunggu tetesan pertama habis itulah Enny Musfiroh menyempatkan bertanya, apakah jika semua kopi memakai sistem atau peracikan yang sama akan menghasilkan rasa yang sama. Kang Dadang mengatakan ‘tergantung kopinya’, sebab kopi yang berbeda rasanya juga akan berubah.

Pada penuangan air panas kedua dan ketiga sebenarnya tidak berefek apa-apa, kata Kang Dadang. Karena yang terpenting dan harus diperhatikan adalah tetesan pertama. Sehingga untuk langkah selanjutnya cukup menuangkan seperti biasa hingga air memenuhi cangkir alumunium namun tanpa menanggalkan teknik berputar.

Kang Dadang juga menceritakan, biasanya di kedai-kedai disediakan gilingan manual setelah ditimbang menggunakan timbangan digital sehingga lebih 'seger', alat manual itu paling simple dan enak serta murah berkisar 15 ribu hingga 20 ribu.

Di akhir, Achmad Fathoni mengutarakan keinginan memperkenalkan kopi khas Bukit Lendong sembari bergaya seorang promotor ia menunjukkan biji mentahan dan olahan berupa kemasan. “Mau pilih yang mana, saya tunggu di Bukit Lendong,” katanya seraya tersenyum.

Diketahui pada laman akun Facebook seorang Tokoh Pemuda Jamaluddin Bin Mansyur, ternyata Achmad Fathoni tidak hanya dengan istri, ia ditemani Nafizul AlHafiz Rana, Ketua Umum Presidium Bogor Timur serta para pengurus Perusahaan Kopi Ontel, seperti Direktur, Owner, Staf dan Stakeholder di bawah naungan PT. Giri Tanjung Sari

Mereka mengendarai kendaraan offroad untuk sampai di puncak sebelum akhirnya bertandang ke rumah Lurah Didi Rosidi sekaligus sebagai tempat pengolahan hingga penyajian Kopi Ontel.

Rep: IP

Red: Mega

TerPopuler

close