Dilansir dari laman Kompas.com, alasan tersebut dilontarkan Erick pada Jumat (27/11/2020) saat mengikuti rapat koordinasi nasional tentang percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata super prioritas.
“Candi Borobudur tentu ini kita fokuskan untuk heritage parawisata. Tapi memang yang harus diperbaiki dari Candi Borobudur ini, karena memang tentu dengan kapasitas yang terlalu terbuka, akhirnya kerusakan daripada candinya jadi lebih masif,” ucap Erick seperi dikutip dari Kompas.com.
Menteri yang juga merupakan pendiri Mahaka Group tersebut menuturkan bahwa Candi Borobudur adalah kawasan wisata berupa warisan sejarah yang apabila rusak, maka tidak bisa digantikan lagi. Sebagai alternatif, Erick mengusulkan pelaksanaan pembangunan destinasi pariwisata pendukung di sekitar kawasan Candi Borobudur untuk dinikmati masyarakat luas.
Erick juga menyatakan bahwa ia ingin orang-orang yang datang ke kawasan pariwisata di Indonesia merupakan pelancong yang berkualitas dan berdampak positif ke masyarakat sekitar.
“Kita juga harus berhitung, kita target ke depan sendiri dari Pak Menperkraf kita tidak ingin banyak turis, tapi turis yang berkualitas sehingga impactful-nya ada untuk masyarakat kita,” pungkas Erick.
Sumber: Kompas.com
Penulis: Erika
