BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

PSHT Dan Pagar Nusa Ternyata Masih Satu Keluarga, Perselisihan Pun Berujung Damai

 

Kepala Dusun C, Firman Munawar

Vnn.co.id, Sekadau - Adanya kesalahpahaman antar anggota perguruan silat yang ada di Belitang telah di selesaikan oleh pihak dusun setempat.

Melalui pertemuan di rumah kyai Tohidin, kedua belah pihak ternyata masih satu keluarga. Firman Munawar Kepala Dusun C Desa Belitang Satu Kecamatan Belitang Kabupaten Sekadau mengatakan (Rabu,30/9/2020) bahwa antar anggota perguruan silat PSHT dan Pagar Nusa yang ada di Belitang secara lingkungan memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat dekat. "Secara garis keluarga, antar kedua belah pihak masih ada hubungan kekerabatan alias masih satu family, jadi kesalahpahaman itu sudah di selesaikan dengan musyawarah kekeluargaan juga," ungkapnya.

VIDEO PSHT Dan Pagar Nusa Bersaudara, Perselisihan Pun Berujung Damai

Kepala dusun yang juga merupakan petinggi Persatuan Orang Melayu Belitang ini berharap agar masalah antar anggota ini untuk tidak di salah beritakan lagi. "Ini semua kan generasi penerus bangsa, apalagi garis kekeluargaannya masih sangat kuat. Jadi masalahnya sudah tidak ada lagi, hanya karena faktor usia masih muda, tidak mampu meredam dan memenejz emosi waktu itu," ujarnya.

Kedepan ia berharap agar jika ada masalah hendaknya segera meminta di fasilasi oleh pengurus desa yang ada. "Pengurus desa kan ada di lingkungan RT dan dusun, juga ada anggota BPD. Jalan damai antar sesama anak bangsa itu wajib, masalah sudah selesai," tutupnya.

Musyawarah dusun secara kekeluargaan itu di saksikan pula oleh masing - masing perwakilan antar perguruan silat, orang tua anggota perguruan silat yang berselisih, pengurus desa, perwakilan BPD, ketua RT setempat, dan para tokoh masyarakat di lingkungan Dusun C yang menyempatkan diri untuk hadir mendamaikan persoalan.

Kedepan, kedua belah pihak bersepakat untuk saling sharing dan bekerjasama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ada.

Ade Muhamad, tokoh masyarakat setempat yang juga anggota BPD berterima kasih kepada semua pihak yang akhirnya menyadari akan kesalahfahaman tersebut. "Mereka itu masih family di Belitang, apalagi kita ingin hidup rukun di sini. Tapi saya berterima kasih kepada kedua belah pihak yang menyadari kekhilafannya dan saling memaafkan," ujarnya mengapresiasi.


Jurnalis : Muhammad Sandi

close