Selain Ibu Titiek Soeharto Didoakan Jadi Ibu Negara Pada Malam Munajat 212, Terjadi Pula Kericuhan -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Selain Ibu Titiek Soeharto Didoakan Jadi Ibu Negara Pada Malam Munajat 212, Terjadi Pula Kericuhan

, 2/22/2019 05:42:00 AM
Panggung Kegiatan Malam Munajat 212.
Vnn.co.id, Jakarta — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediyati Haryadi atau Titiek Soeharto hadir dalam acara Malam Munajat 212 di Monas pada Kamis malam (21/2). Dalam kesempatan itu, dia sempat didoakan oleh pembawa acara agar menjadi ibu negara. 

"Kami doakan mudah-mudahan menjadi ibu negara," tutur salah seorang panitia dari atas panggung menggunakan pengeras suara dilansir dari CNNindonesia.

Massa yang menyimak ucapan panitia itu lantas mengucapkan amin bersama - sama. 

Titiek sendiri tiba di Monas sekitar pukul 18.00 WIB. Dia disambut sorak oleh massa yang sudah berkumpul di lokasi acara. 

Titiek tak diam saja. Dia melempar senyum kepada massa yang memanggil-manggil namanya seraya berjalan menuju panggung. 

"Selamat datang Mbak Titiek Soeharto. Insya Allah jadi Srikandi yang hadir di antara kami ya Allah," tutur seorang panitia menggunakan pengeras suara saat Titiek baru tiba di lokasi.
Suasana Malam Munajat 212, Monas Jakarta.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menghelat Malam Munajat 212 di Monas pada Kamis malam (21/2). Acara dimulai dengan solat Maghrib berjamaah. 

Pantauan vnn.co.id, sejumlah tokoh politik hadir di lokasi. Mereka adalah Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Neno Warisman. Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Mereka berada di panggung utama. 

Acara Malam Munajat 212 sendiri sempat diwarnai kericuhan di belakang panggung utama. Mulanya ada seorang copet yang dipergoki massa. Wartawan yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara , sontak merekam menggunakan ponselnya. 

Massa keberatan dengan tindakan wartawan tersebut. Secara beramai-ramai dan teriak, massa meminta tidak ada yang merekam.

Redaksi

TerPopuler

close