BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Perpres Ojol Sedang Digodok, Pengemudi Minta Aplikator Tak Sembarangan Beri Sanksi

 


Jakarta, VNN.co.id - Para pengemudi ojek online (ojol) berharap aturan baru yang tengah disiapkan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) bisa memberi perlindungan yang lebih adil bagi mereka.

Salah satu pengemudi, Dadit (34), mengaku sering mengalami suspend dari aplikator tanpa alasan yang jelas. Ia menilai kebijakan tersebut terlalu sepihak dan tidak memberi ruang bagi pengemudi untuk menjelaskan situasi sebenarnya.

“Misalnya kita ada kesalahan sedikit aja ke customer, kita bisa kena suspend,” kata Dadit dikutip dari Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, seharusnya perusahaan aplikasi lebih dulu memeriksa kesalahan yang terjadi sebelum menjatuhkan sanksi. 

“Ibaratnya kayak main sepak bola lah, kita enggak main langsung kartu kuning aja kalau enggak kartu merah. Cek VAR dulu,” ujarnya.

Dadit pun berharap Perpres yang sedang digodok pemerintah tidak hanya menjadi janji di atas kertas, tetapi benar-benar membawa perubahan positif bagi para pengemudi. 

“Mudah-mudahan aplikasinya lebih baik lagilah, dipermudah buat customer, buat driver juga,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebutkan bahwa pemerintah memang sedang menyiapkan aturan terkait ojek online.

"Sedang dikomunikasikan semua. Iya, terutama juga perlindungan kepada teman-teman ojol, ya," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Prasetyo menuturkan, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak dalam pembahasan aturan ini, termasuk perusahaan aplikasi dan para pengemudi, agar kebijakan yang dihasilkan bisa mengakomodasi kebutuhan kedua belah pihak.

"Ya makanya kan dari draft itu, kemudian kami pelajari. Kemudian ada yang masih perlu dikomunikasikan dengan semua pihak. Kami cari jalan keluar terbaik," katanya.

Lebih lanjut, Prasetyo menyebut aturan tersebut kemungkinan besar akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) agar bisa segera berlaku.

"Mungkin Perpres. Biar lebih cepat. Secepatnya, secepat. Mungkin (tahun ini), sangat mungkin, (karena) ada beberapa yang masih kami harus cari titik temunya. Tapi, secara umum kan sudah hampir semua," jelasnya.

close