5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Saat Thrifting

Jakarta, VNN.co.id - Belanja di thrift shop alias toko barang bekas memang lagi digandrungi banyak orang. Selain hemat, thrifting juga jadi cara seru buat tampil beda tanpa harus pakai barang yang pasaran.
Sensasi menemukan “harta karun tersembunyi” di tumpukan barang bekas adalah daya tarik utamanya. Kadang kamu bisa nemu barang bermerek dengan harga supermiring!
Tapi sayangnya, gak semua orang tahu cara thrifting yang benar. Alih-alih dapat barang kece, banyak yang malah pulang dengan tumpukan barang gak berguna.
Supaya pengalaman belanjamu gak berakhir zonk, yuk kenali beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat thrifting!
1. Belanja Tanpa Rencana dan Gak Fokus
Salah satu kesalahan paling umum saat thrifting adalah datang tanpa tujuan yang jelas. Banyak orang niatnya cuma “lihat-lihat dulu”, tapi akhirnya kalap beli banyak barang yang gak dibutuhkan.
Padahal, thrifting itu butuh strategi. Sebelum berangkat, tentukan dulu apa yang kamu cari, misalnya jaket vintage, jeans, atau tas kulit. Dengan begitu, kamu bisa hemat waktu dan gak gampang tergoda sama barang-barang random yang ujungnya cuma numpuk di lemari.
2. Terlalu Fokus Sama Harga Murah
Daya tarik utama thrift shop memang harga murahnya. Tapi, jangan sampai kamu jadi “buta harga”. Banyak orang langsung beli hanya karena murah, tanpa memeriksa kualitasnya.
Ingat, barang murah belum tentu bagus, dan barang bagus belum tentu murah.
Lebih baik beli satu barang berkualitas yang tahan lama daripada lima barang murah yang cepat rusak. Jadi, pastikan kamu selalu cek bahan, kondisi, dan kelayakan sebelum membayar.
3. Gak Memeriksa Kondisi Barang dengan Teliti
Kesalahan klasik lainnya adalah terlalu terburu-buru saat memilih barang. Kadang, karena terlalu excited menemukan item keren, kita lupa memeriksa bagian-bagian kecil seperti ritsleting, kancing, atau noda tersembunyi.
Apalagi kalau barangnya berbahan halus atau berwarna terang—noda kecil saja bisa bikin tampilan keseluruhan jadi gagal total. Jadi, biasakan untuk memeriksa setiap sisi barang. Kalau perlu, bawa senter kecil atau gunakan lampu HP biar detailnya kelihatan jelas.
4. Gagal Mengenali Barang Bernilai Tinggi
Thrifting gak cuma soal gaya, tapi juga bisa jadi investasi. Sayangnya, banyak orang melewatkan barang bernilai tinggi karena gak tahu merek atau model vintage yang lagi dicari kolektor.
Misalnya, tas kulit buatan lama yang kini harganya melonjak tinggi, atau pakaian dari desainer ternama yang sudah langka.
Supaya gak kehilangan peluang, pelajari dulu ciri-ciri merek premium, logo lama brand terkenal, dan model vintage yang sedang tren.
5. Gak Punya Gaya Sendiri
Banyak orang terjebak beli barang hanya karena lagi tren. Padahal, inti dari thrifting adalah menemukan gaya unik yang gak dimiliki orang lain.
Kalau kamu cuma ikut-ikutan, hasilnya malah jadi gak autentik. Jadi, pilih barang yang benar-benar sesuai dengan kepribadianmu. Mau tampil edgy, klasik, atau artsy. Semua bisa kamu bentuk lewat hasil thrifting yang tepat.
Thrifting itu bukan sekadar berburu barang murah. Lebih dari itu, thrifting adalah tentang menemukan nilai dan cerita di balik setiap barang yang pernah dimiliki orang lain.
Dengan riset kecil, ketelitian, dan selera personal, kamu bisa tampil keren tanpa boros. Jadi, lain kali kamu berburu di thrift shop, ingat: jangan asal beli, tapi belanjalah dengan cermat dan bergaya!



