Langkah Nyata Badan Kepegawaian Negara Petakan Potensi ASN dengan Teknologi AI

Kepala Badan Kepegawaian Negara, Prof. Zudan
Vnn.co.id, Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga pembina manajemen ASN secara nasional menjalin kerja sama dengan Universitas Ary Ginanjar (UAG) dan ESQ untuk memperkuat kualitas serta kapasitas aparatur sipil negara.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepahaman bersama yang menekankan pemetaan potensi dan kompetensi ASN melalui pendekatan Talent DNA, sehingga penempatan pegawai dapat lebih tepat sesuai kebutuhan birokrasi modern.
Kepala BKN, Prof. Zudan, menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya konkret menghadirkan birokrasi yang lebih profesional, adaptif, dan mampu merespons perubahan zaman.
Menurutnya, pemetaan berbasis potensi dan kompetensi menjadi kunci penerapan prinsip the right man on the right place, at the right time.
“Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan setiap ASN menempati posisi yang tepat, sehingga mereka bisa bekerja secara optimal, memberikan pelayanan publik yang berkualitas, serta membawa dampak positif bagi institusi dan masyarakat,” terangnya saat acara penandatanganan di Jakarta, (29/08/2025).
Ia menambahkan, birokrasi tidak boleh lagi terpaku pada pola lama yang hanya mengandalkan latar belakang pendidikan formal dalam menempatkan pegawai.
Pemetaan menyeluruh yang melibatkan aspek potensi, preferensi, dan kompetensi dianggap penting untuk membangun sistem manajemen ASN yang lebih adil, transparan, dan produktif.
Di sisi lain, pendiri ESQ sekaligus Ketua Yayasan Universitas Ary Ginanjar, Ary Ginanjar Agustian, menekankan bahwa dukungan penuh yang diberikan pihaknya merupakan bentuk kontribusi bagi bangsa, khususnya dalam mencetak ASN unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan adanya pemetaan berbasis Talent DNA, kita berharap tidak ada lagi ASN yang salah jurusan atau salah penempatan. Setiap pegawai negara dapat mengabdi dengan penuh dedikasi di bidang yang paling sesuai dengan potensi dan kompetensinya,” terang Ary Ginanjar.
Ia juga menegaskan bahwa ESQ dan UAG menyiapkan dukungan teknologi, metodologi, dan tenaga ahli secara menyeluruh tanpa menambah beban negara. Hal ini, menurutnya, adalah kontribusi nyata dunia pendidikan dan masyarakat dalam memperkuat birokrasi.
Dengan pemetaan yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menyiapkan SDM unggul sebagai penggerak utama dalam mewujudkan target Indonesia Emas 2045.
Redaksi.
Source TV One News.com


