VNN.CO.ID, Tangerang - CEO TikTok, Shou Chew, dilaporkan tengah mencari masukan dari Elon Musk mengenai kebijakan teknologi yang mungkin diterapkan oleh Presiden Terpilih Donald Trump di periode keduanya. Informasi ini dikutip dari Wall Street Journal, yang menyebutkan bahwa Chew telah beberapa kali menghubungi Musk, pemilik platform X, untuk membahas arah kebijakan baru yang akan diambil.
Musk diketahui telah mendukung Trump sejak musim panas lalu dan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan presiden terpilih tersebut. Bahkan, Musk sempat menginap di Mar-a-Lago setelah pemilu dan ikut serta dalam panggilan dengan pemimpin dunia, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Dilansir dari Wall Street Journal, sumber anonim menyebutkan bahwa Chew ingin memahami pandangan Musk terkait kebijakan teknologi yang berpotensi memengaruhi TikTok dan industri teknologi secara umum. Langkah ini dilakukan seiring dengan tantangan hukum yang dihadapi TikTok di Amerika Serikat.
Gugatan TikTok Terhadap Pemerintahan Biden
TikTok saat ini menggugat pemerintahan Biden atas undang-undang baru yang mengharuskan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk melepas kepemilikannya di platform tersebut sebelum Januari. Undang-undang ini, yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional terkait akses pemerintah Tiongkok terhadap data pengguna AS.
"Kami sedang berjuang untuk mempertahankan hak kami di bawah Amandemen Pertama," ujar perwakilan TikTok dalam dokumen hukum. Gugatan ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat antara perusahaan teknologi asing dan kebijakan keamanan nasional Amerika Serikat.
Sementara itu, ByteDance juga dilaporkan telah mendekati tim Wakil Presiden Kamala Harris sebelum pemilu untuk membahas situasi ini. Namun, belum ada komentar resmi dari pihak Harris terkait hal tersebut.
Posisi Trump Terhadap TikTok
Selama masa kepresidenannya, Trump pernah menandatangani perintah eksekutif untuk melarang TikTok di AS. Namun, posisi tersebut berubah selama kampanye pemilu baru-baru ini. Dalam wawancara dengan CNBC, Trump mengatakan bahwa keputusan terkait pelarangan TikTok seharusnya dibuat oleh Kongres.
"Itu adalah keputusan yang sulit, dan saya rasa Kongreslah yang harus menentukannya," kata Trump.
Meski begitu, Trump tetap mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keamanan nasional yang terkait dengan TikTok. Pada bulan Juni, Trump bahkan bergabung dengan TikTok dan memposting video di Truth Social, menyatakan, "Bagi mereka yang ingin menyelamatkan TikTok di Amerika, pilihlah Trump." Trump juga menambahkan, "Kami tidak akan melakukan apa pun yang membahayakan TikTok. Saya akan menyelamatkan TikTok."
Masa Depan TikTok di AS
Menurut laporan Washington Post, Trump berencana untuk menghentikan larangan TikTok saat menjabat nanti. Namun, keputusan ini tetap memunculkan banyak pertanyaan tentang bagaimana kebijakan pemerintah AS akan memengaruhi TikTok dan perusahaan teknologi lainnya di masa depan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak TikTok dan tim Presiden Terpilih Trump belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari FOX Business.
Sumber: Fox News