Tekanan serupa juga dirasakan oleh pemain besar lainnya, seperti General Motors (GM) dari Amerika Serikat, Volkswagen dari Jerman, dan Nissan dari Jepang. Data menunjukkan bahwa ketiga produsen tersebut mencatatkan penurunan pangsa pasar di China sejak 2019 hingga 2023.
Menurut para analis, pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik menjadi faktor utama di balik tren ini. Produsen mobil lokal seperti BYD dan Geely memanfaatkan momentum transisi ini untuk memperkuat posisi mereka, mengancam dominasi produsen luar negeri di pasar otomotif China.
"Produsen asing harus segera menyesuaikan diri dengan tren kendaraan energi bersih. Jika tidak, solusi utama yang tersisa adalah melalui kemitraan dengan produsen lokal," kata Tu Le, pendiri Sino Auto Insights. Namun, ia menambahkan bahwa bagi beberapa merek, langkah tersebut mungkin sudah terlambat.
Sumber: DVBC Indonesia