Dua Siswa Gagal Paskibra Nasional, Diduga Ada Kecurangan -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Dua Siswa Gagal Paskibra Nasional, Diduga Ada Kecurangan

, 7/19/2023 04:43:00 PM

Paskibraka mengibarkan bendera merah putih di Istana Kepresidenan Jakarta, pada 17 Agustus 2020 lalu (Sumber: BBC)


VNN.co.id - Dua siswa SMA di Indonesia Timur merasa kecewa setelah gagal menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional. Padahal, mereka sudah dinyatakan lolos dalam seleksi tingkat provinsi, namun tiba-tiba diganti oleh siswa lain yang sebelumnya berstatus cadangan. Keluarga kedua siswa pun melaporkan dugaan kecurangan ini ke polisi.


Siswa pertama adalah Doni Amansa, siswa SMAN 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia bersama Nadira Syalvallah, siswi SMAN 2 Baubau, diumumkan sebagai perwakilan Sultra untuk Paskibraka Nasional pada Kamis malam (18/5/2023). Namun, beberapa hari kemudian, nama Doni tidak lagi masuk sebagai pasukan inti. Ia digantikan oleh Wiradinata Setya Persada, siswa SMAN 1 Baubau yang merupakan anak perwira polisi.


Ibu Doni, Samsuani, mengaku heran dengan pergantian ini. Ia mengatakan bahwa anaknya sudah mengikuti pembekalan dan seleksi lagi setelah pengumuman kelulusan. Ia tidak tahu apa alasan panitia mengganti posisi anaknya. Ia pun membeberkan kekecewaannya di media sosial dan mendapat banyak dukungan dari netizen.


Siswa kedua adalah Nanda Maulidya, siswi SMAN 8 Ternate, Maluku Utara (Malut). Ia juga lolos sebagai Paskibraka Nasional bersama Rizky Fadillah, siswa SMAN 1 Ternate. Namun, sehari sebelum berangkat ke Jakarta untuk pemusatan latihan, ia mendapat kabar bahwa ia digantikan oleh Miftahul Jannah, siswi SMAN 1 Tidore Kepulauan yang merupakan cadangan.


Nanda mengaku sangat sedih dan kecewa dengan keputusan itu. Ia mengatakan bahwa ia sudah berusaha keras dan berlatih selama dua bulan untuk menjadi Paskibraka Nasional. Ia juga tidak mendapat penjelasan yang jelas dari panitia tentang alasan penggantiannya. Ia pun menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta keadilan.


Keluarga kedua siswa tersebut tidak tinggal diam. Mereka melaporkan dugaan kecurangan dalam seleksi Paskibraka Nasional ke polisi. Mereka menuding ada intervensi dari pihak-pihak tertentu yang mempengaruhi hasil seleksi. Mereka juga meminta agar panitia bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh anak-anak mereka.


Sementara itu, Kepala Kesbangpol Sultra Harmin membantah adanya kecurangan dalam seleksi Paskibraka Nasional. Ia mengatakan bahwa pergantian posisi Doni dan Nanda dilakukan karena alasan kesehatan dan kedisiplinan. Ia juga mengatakan bahwa pergantian itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.


Paskibraka Nasional adalah pasukan khusus yang bertugas mengibarkan bendera merah putih dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Tingkat Nasional setiap tanggal 17 Agustus. Pasukan ini terdiri dari 68 siswa SMA yang mewakili 34 provinsi di Indonesia. Seleksi Paskibraka Nasional dilakukan secara ketat dan transparan oleh panitia yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan.


Reporter    : Sukmasih, VNN

Editor        : VNN

TerPopuler

close