Eksistensi Padepokan Ronggo Lawe Lintas di Usia ke-33 Tahun, Guru Besar Abah Rudy : Jaga Kelestarian Seni Budaya Bangsa -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Eksistensi Padepokan Ronggo Lawe Lintas di Usia ke-33 Tahun, Guru Besar Abah Rudy : Jaga Kelestarian Seni Budaya Bangsa

, 12/25/2021 09:06:00 PM

Papokan Ronggo Lawe Linta Tangerang Selatan (foto : istimewa)


Vnn.co.id, Kota Tangerang Selatan - Banyak aliran pencak silat yang sudah tersebar di wilayah Indonesia, baik tingkat nasional, propinsi dan kota/kabupaten  dengan berbagai macam aliran menunjukkan bangsa Indonesia kental dengan nuansa persilatan yang merupakan budaya luhur bangsa.

Salah satunya Padepokan "Ronggo Lawe Lintas" Tangerang Selatan yang di dirikan oleh Guru Besarnya Abah Rudy pada tanggal 01 Februari 1988, dan saat ini sudah berusia 33 tahun.

Padepokan Ronggo Lawe Lintas Tangerang Selatan tetap eksis dengan anggota yang bergabung didalamnya dari berbagai suku, agama, ras dan golongan dan berbagai latar belakang yang berbeda.



Untuk menyatukan persepsi dan menjalin tali silaturahmi, padepokan Ronggo Lawe Lintas melaksanakan acara silaturahmi di kediaman Abdillah Jl Suka Bakti 3 Kp Sarua Indah ,Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (25/12/2021). 

Dalam sambutannya, Guru Besar Padepokan Ronggo Lawe Lintas Abah Rudy menyampaikan bahwa silaturahmi ini rutin dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan menata padepokan dengan program - program ke depan untuk kemajuan Padepokan Ronggo Lawe Lintas.

Ronggo Lawe Lintas saat ini bukan hanya ada di Tangerang Selatan, Abah Rudy menambahkan, ada juga di Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Rumpin Kabupaten Bogor, Slipi Jakarta Barat, Yogyakarta, Magelang, Solo, Batam dan Bali.

"Saat ini, Padepokan Ronggo Lawe Lintas sudah berusia 33 tahun dan nanti di bulan Februari 2022, genap 34 tahun. Padepokan ini sudah bukan muda lagi tetapi udah mateng," kata Abah Rudy.

Untuk membangun dan mengembangkan Padepokan Ronggo Lawe Lintas, ungkap Abah Rudy, tidak semudah membalikkan telapak tangan, penuh perjuangan dan banyak suka duka yang saya alami.

"Selama ini, saya terapkan sikap keikhlasan dan keterbukaan untuk mendirikan Padepokan Ronggo Lawe. Untuk meniti ini sangat berat dan tantangan datang, baik dari diri saya sendiri dan lainnya. Inilah liku - liku dan tantangan dalam menata padepokan Ronggo Lawe," ucap Guru Besar Abah Rudy. 

Dikatakannya, sudah jauh perjalanan yang ia jalani, namun dirinya punya niat untuk  membentuk Padepokan Ronggo Lawe Lintas di Tangerang Selatan dengan tujuan membina para generasi muda untuk dapat mencintai seni budaya khususnya persilatan. Disinilah Abah Rudy curahkan sepenuh hidupnya untuk membagikan dan mengajarkan ilmu persilatan kepada generasi muda.

Dirinya berharap, Padepokan Ronggo Lawe Lintas yang sudah ada di beberapa daerah dapat terus mengembangkan seni budaya yang merupakan warisan para leluhur kita. Berikan kesempatan kepada generasi muda agar mereka mencintai dan bangga dengan seni budaya terutama persilatan.

"Mari bergandengan tangan, Insya Allah dengan berbuat kebaikan penuh keikhlasan serta penuh tanggung jawab, maka Padepokan Ronggo Lawe Lintas lebih maju ke depan. Semua memiliki tanggung jawab bersama untuk membesarkan Padepokan ini," ucap Abah Rudy.

Ada satu pesan yang disampaikan Abah Rudy, seiring berjalannya waktu, Padepokan Ronggo Lawe semakin di kenal seluruh lapisan masyarakat. Terapkan pedoman bahwa 'Takdir adalah milik Allah dan Ikhtiar kita yang merubahnya'.



Lanjutnya, bendera Padepokan Ronggo Lawe sudah besar, tiang juga sudah besar, apalagi pondasinya juga sudah besar, tetapi hanya talinya yang masih kecil dan mudah ditiup angin.

"Ayo bersama - sama kita jaga roh Padepokan Ronggo Lawe, jangan ada pengkotak-kotakan sehingga kebesaran Padepokan Ronggo Lawe Lintas tetap eksis. Harapan saya diusia yang tidak muda lagi, semoga generasi muda yang bergabung di Ronggo Lawe Lintas dan merasa memiliki terhadap padepokan ini," tutur Abah Rudy.

"Silahkan anak - anak muda latihan silat, karena seni budaya persilatan wajib dilestarikan terlebih persilatan adalah warisan budaya tanpa wujud yang disahkan 2019 di Bogota," imbuh Abah Rudy.

Terlihat hadir, Mantan Dewan TB Irvan, Munir karyawan Bank, Marteneli Politikus, Aris Direktur salah satu perusahaan swasta, Eko alias Suherman Slipi Jakarta Barat Ketua Tim Inti Forkabi Se-Jabotabek, Jaja Waka BPPKB Rumpin, Yanto Satgas DPP BPPKB, Enggar Ketua Forkabi Cikarang, Tossy Ketua DPAC Lapbas Bambu Apus, dari akademis Bambang Dosen/Sutradara,  Ibu Eli, Jhon Saragih pengusaha, dan Bang Pian.


Red : Ramdhan

TerPopuler

close