Gambar Kota Cheran (boombastis.com). |
Vnn.co.id, Tangerang - Kita tentu sangat menginginkan tinggal di sebuah
tempat yang tentram dan aman, di mana tidak ada yang namanya penjahat maupun
para pejabat korup yang memakan duit rakyat. Jika tidak ada negara yang seperti
itu, setidaknya pasti pernah terbesit dalam benak kita bahwa kita ingin
menjadikan tempat yang kita tinggali menjadi aman dari para penjahat dengan
mengusir mereka dari tempat tinggal kita. Ya, itulah yang dilakukan oleh
masyarkat Kota Cheran, mereka berhasil mengusir para penjahat dan pejabat korup
dari kota tempat tinggal mereka karena sudah tak tahan dengan kengerian
tersebut.
Kota Cheran
merupakan sebuah kota yang terletak di sebuah Negara bagian Michoacan, Meksiko,
tepatnya terletak di bagian barat Meksiko dan terbentang di sebelah barat
Pantai Pasifik. Kota Cheran memiliki luas wilayah sebesar 223 km2,
dengan jumlah populasi sebanyak 16,243 jiwa. Di Kota Cheran ini, kegiatan utama
ekonominya adalah pertanian, peternakan, dan produksi kayu dengan
memanfaatkan sumber daya alam hutan mereka yang memiliki luas sebesar 27,000
hektar.
Dahulu, Kota Cheran
dikuasi oleh kelompok–kelompok Kartel Narkoba, di mana dalam melancarkan
aksinya untuk memasarkan barang terlarang yaitu narkotika, mereka tidak segan
untuk melakukan kekerasan hingga pembunuhan. Tiap hari warga Kota Cheran harus
mendengar kabar tak baik karena hal tersebut. Bukan itu saja, kelompok–kelompok penjahat itu juga melakukan tindakan penebangan ilegal di hutan
milik Kota Cheran.
Alasan mengapa
kelompok–kelompok Kartel Narkoba tersebut dapat dengan aman melakukan
tindakan–tindakan yang melanggar hukum tersebut ialah karena dibantu oleh
para pejabat, seperti aparat kepolisian, tentara, dan pemerintah yang telah menerima
suap dari kelompok para penjahat tersebut. Hal ini tentu saja membuat keadaan
semakin kacau dan tidak aman bagi masyarakat Kota Cheran.
Tak tahan dengan
segala tindakan yang dilakukan oleh para penjahat di kotanya, mulai dari
anggota Kartel sampai para pejabat, masyarakat Kota Cheran pun melakukan
perlawanan dengan melakukan aksi massa yang dipimpin oleh para wanita di Kota
Cheran pada Jumat, 15 April 2011. Aksi ini diawali dengan mendatangi para
penebang kayu ilegal, tetapi tak mendapatkan hasil.
Masyarakat Kota Cheran tidak berhenti sampai di situ, mereka pun melakukan cara lain, yaitu menyandera para penebang ilegal tersebut. Setelah itu, masyarakat Kota Cheran berkumpul di gereja dengan membawa peralatan dari rumah yang bisa digunakan sebagai senjata untuk melawan para penjahat. Tak lama kemudian, datanglah para penebang kayu ilegal yang lainnya bersama aparat kepolisian dan wali kota. Perlawanan pun terjadi di antara warga Kota Cheran dengan para penebang serta aparat polisi dan pejabat daerah, dengan perlawanan tersebut negosiasi pun dilakukan.
Pada akhirnya,
kemenangan dari perlawanan tersebut diraih oleh warga Kota Cheran. Karena telah
berhasil melawan para penebang, aparat kepolisian dan pejabat daerah, warga
Kota Cheran pun meminta agar penebang ilegal, kartel narkoba serta para
pejabat baik daerah maupun negara tidak lagi menginjakkan kaki mereka di wilayah
Kota Cheran dan sekitarnya.
Sejak saat itu,
Kota Cheran pun membentuk sistem pemerintahannya sendiri. Seluruh peran aparat
digantikan oleh warga Kota Cheran karena mereka telah diusir dari kota
tersebut, warga Kota Cheran pun membuat peraturan baru untuk daerahnya. Hal ini
telah mengubah Kota Cheran, dari tempat yang tadinya penuh dengan penjahat dan sangat
tidak aman bagi warga, menjadi kota yang sejahtera dan aman untuk
ditinggali, karena tingkat kejahatannya telah menurun drastis.
Keberhasilan yang
diraih oleh warga Kota Cheran dalam mengusir para kelompok Kartel Narkoba, para
penebang kayu ilegal, dan aparat pemerintah yang korup, tentu saja membuat negara
lain terkagum-kagum dengan keberanian mereka.
Penulis: Alfi
Khaerotunnisa
Editor: Mega