Kasus Kematian di Jatim Tertinggi Nasional, Satgas Covid-19 Ungkap Penyebabnya -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Kasus Kematian di Jatim Tertinggi Nasional, Satgas Covid-19 Ungkap Penyebabnya

, 6/20/2021 03:53:00 PM

 

Peta sebaran Covid-19 di Jatim.

Vnn.co.id, Surabaya – Diketahui hingga Sabtu (19/6/21), total kasus kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 Jatim sebanyak 162.809 kasus. 4.244 di antaranya aktif atau dalam masa perawatan, sedangkan 146.491 dinyatakan sembuh dan angka kematian mencapai 12.074 atau 7,4 persen. Ini merupakan jumlah kasus tertinggi nasional.

Diungkapkan Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim Dr Joni Wahyudi, tingginya penambahan kasus harian Covid-19 berdampak pada naiknya risiko kematian.

Tercatat kasus kematian selama tujuh hari terakhir di Jatim, yakni 35 kasus pada Minggu (13/6), 34 kasus pada Senin (14/6), 43 kasus pada Selasa (15/6), 53 kasus pada Rabu (16/6), 58 kasus pada Kamis (17/6), 43 kasus pada Jumat (18/6), dan 50 kasus pada Sabtu (19/6). Sehingga mencapai total 316 kasus dalam tujuh hari.

Dr Joni menyebutkan, penyebab tingginya kasus kematian di Jatim salah satunya ialah kormobid.

“Jadi ada dua macam, penyebab kasus kematian Covid-19. Contoh saja, ya di RSUD dr Soetomo, karena memang pasien datang dengan kormobid berat. Paling banyak gagal ginjal. Angka kesembuhannya kecil sekali,” tutur Joni, Ahad (20/6/21).

Selain kormobid, Joni mengatakan banyak pasien yang datang ke RS dengan keadaan buruk. Sehingga kecil peluang untuk survive.

“Karena datang ke UGD kondisi berat, gak nutut, saturasi oksigen sudah jelek, kekurangan oksigen, gagal organ, multiple akhirnya. Laporan setiap hari, banyak sekali pasien meninggal karena terlambat datang ke RS,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, kormobid atau komorbiditas sendiri adalah penyakit atau kondisi yang muncul bersamaan pada individu, atau lebih dikenal dengan penyakit penyerta.

Terkadang komorbid dianggap diagnosis sekunder dan telah dikenal selama atau setelah pengobatan diagnosis utama. Namun terkadang ia diketahui setelah diagnosis utama.

Termasuk komorbid di antaranya diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kejiwaan, atau penyalahgunaan zat tertentu.

Red: Mega

TerPopuler

close