Ilustrasi perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. |
Vnn.co.id, Surabaya - Libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW akan segera tiba pada akhir bulan ini. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober, berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020. Diperkirakan, suasana libur cuti bersama tersebut berlanjut hingga 31 Oktober dan 1 November 2020 yang jatuh pada Sabtu dan Minggu. Dengan demikian, libur pada pekan depan sebanyak lima hari.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur mengimbau kepada para wisatawan untuk memperketat protokol kesehatan dalam upaya meminimalisir dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Baik pengelola wisata, pemilik kendaraan, pemilik dan pengunjung restoran atau warung makan, hotel, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Jadi libur panjang ini potensi bahwa masyarakat akan berkunjung ke objek-objek pariwisata, mengadakan perjalanan, pergerakan. Pelaku pariwisata, kita minta tetap melakukan penerapan protokol kesehatan," kata Tri Bagus Sasmito, Sekretaris Disbudpar Provinsi Jatim.
Bagus menegaskan bahwa penerapan protokol kesehatan di tempat wisata sangatlah penting supaya masyarakat bisa berwisata dengan nyaman, sehat dan aman. Bagus juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, serta mereka yang telah berusia lanjut, untuk memikirkan risiko sebelum berangkat berlibur.
"Yang punya penyakit bawaan
atau usia lanjut itu ditahan atau benar-benar dipertimbangkan supaya dia tidak
gampang terkena risiko," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan di Jatim ada sekitar 551 destinasi wisata yang siap dikunjungi saat libur panjang tersebut.
"Dibukanya destinasi-destinasi wisata tersebut dilakukan dengan
protokol kesehatan ketat, khususnya terkait pembatasan kuota. Karena ini sesuai
surat edaran gubernur Jatim dan arahan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, sama semua. Pembatasan untuk menghindari penumpukan atau keramaian di
lapangan," jelasnya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti agar masyarakat Jatim tetap waspada terhadap resiko penularan Covid-19 sepanjang libur panjang maulid nanti. Hal ini karena kasus covid 19 pernah semakin bertambah pasca libur lebaran dan HUT RI.
"Banyaknya warga yang liburan dengan mudik ke kampung halaman menjadi salah satu faktor munculnya klaster liburan dan juga klaster keluarga," ucap Gubernur Jatim ini. Khofifah juga mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya,
"Berwisata silakan, tetapi saat
pandemi covid belum berhenti penyebarannya, maka sementara yang berwisata
silahkan di tempat terbuka, yang lansia dan ada penyakit bawaan atau komorbid
tolong sementara tetap di rumah saja,” pintanya.
“Jangan sampai usai liburan,
angka positivity rate Jatim kembali melonjak. Tetap waspada dengan menerapkan
ketat protokol kesehatan. Pandemi belum usai,” tegasnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah berkoordinasi dan
meminta seluruh pengelola wisata, restoran, dan perhotelan di Jatim untuk
memperketat protokol kesehatan. Libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober
ini, kata dia, sangat rentan atau potensi kesalahan protokol kesehatan.
Selain mewaspadai penularan Covid-19, Khofifah juga meminta masyarakat mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir menjelang puncak musim hujan, mulai November 2020 hingga Maret 2021.
"Sedikitnya, terdapat 22 kabupaten/kota yang berstatus rawan bencana
hidrometeorologi," pungkasnya. Maka selain menjaga protokol
kesehatan, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap
curah hujan yang tinggi pada tahun ini.
Penulis : Nabilah
Editor : Mega