Imam Sugiarto (Kanan) Bersama Hendra Kusnawan (Kiri) |
Kepada Penulis buku Sejarah Bekasi Hendra Kusnawan menuturkan, "Dengan hadirnya buku sejarah ini orang Bekasi menjadi tau sejarah tentang Bekasi untuk ketebalan buku ada 500 halaman harga yang kita pasarkanRp 150 ribu." katanya usai serahterima buku kepada Ketua Umum Poesaka Noesantara Imam Sugiarto di Gedung Juang 45, Kecamatan Tambun Selatan, Kabuapten Bekasi (25/05/2019).
"Meskipun orang asli bekasi kalau ditanya soal sejarah Bekasi terus kita bilang kaga tau kan kaga enak ilok lu orang bekasi kaga tau sejarah lu, bagi orang pendatang dimana bumi di pijak disitu langit di junjung," tambah Hendra.
Jadi Untuk di junjung dia perlu tau sejarah Bekasi juga, sebab orang pendatang tidak paham tentang budaya dan kemasyarakatannya hal itu agar mereka (pendatang- red) tau akan sejarah yang dia pijak.
“Rata-rata orang pendatang bilang sejarah Bekasi kaya gimana sih? jadi intinya saya berharapa orang Bekasi tau sejarah Bekasi sebelum orang pendatng tau duluan,” jelasnya.
Hendra menambahkan, isi buku tersebut dirangkum dari sejak 1500 SM (Sebelum Masehi) sampai Tahun 2019. Nanti akan ia pecah-pecah jika mayoritas orang Bekasi sudah mengetahuinya.
"Buku itu nanti akan saya pecah-pecah jika mayoritas orang Bekasi sudah tau sejarahnya dari ujung ke ujung, ketika orang Bekasi tau secara spesifik baru kita keluarin,” tambahnya.
Dia menjelaskan, kalau kita keluarin spesifiknya nanti para pembaca menjadi bingung. “Nanti pas ditanya yang lainnya bingung jadi baca dulu semuanya kalo udah tau semuanya kan enak,” ungkapnya.
Imam Sugiarto Ketua umum Poesaka Noesantara Menambahkan, "Buku sejarah Bekasi yang di tulis Oleh Endra Kusnawan sangat bagus untuk di edukasi masyarakat, pelajar maupun kalangan umum sangat bagus sekali, jadi warga Bekasi Khusunya menjadi tau tentang sejarah Bekasi." Katanya
Lanjut Imam, "Kita semua harus menghormati karya dan peninggalan-Peninggalan sejarah, saya titip kepada para generasi muda lebih aktif lagi untuk mengali karya yang positif menggali sejarah Bekasi."
"Jadi Intinya kita harus lebih menghargai, mengenal supaya tidak terlupakan sejarahnya, jangan sampai Orang Bekasi tidak tau sejarah bekasi jadi terlihatnya bukan Orang Bekasi banget," tutupnya.
(Sulaeman)