Laporan Fiktif Rugikan Negara Rp 120 Juta, 2 Kepala Desa Jadi Tersangka. -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Laporan Fiktif Rugikan Negara Rp 120 Juta, 2 Kepala Desa Jadi Tersangka.

, 9/07/2018 06:57:00 AM
Ilustrasi Dana Desa.
Negara dirugikan Rp120 juta lebih oleh dua orang mantan Kepala Desa Bumi Sari, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Kedua ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana desa.

Kanit Tipikor Polres Nagan Raya Brigadir Vitra Ramadani mengatakan, kasus tersebut telah dinyatakan lengkap atau P21 sehingga segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Suka Makmue, Nagan Raya.

"Melakukan penyalahgunaan dan atau penyelewengan dana Desa Bumi Sari oleh mantan kepala desa tahun 2015. Untuk tersangka ada dua orang dan barang bukti uang tunai senilai Rp70.700.000," kata Vitra dalam konferensi pers, di Mapolres Nagan Raya, Kamis (6/9/2018).

Kedua mantan kades yang sudah jadi tersangka sejak Januari 2018 itu, yakni Said Malikul Malik, selaku Kepala Desa Bumi Sari periode Januari 2015-11 September 2015, kedua Abukhari M, Kepala Desa Bumi Sari periode 11 September 2015-30 Mei 2016.

Keduanya disangkakan penyalahgunaan dan penyelewengan dana desa dengan modus dalam penyaluran dan pertanggungjawaban penggunaan dana desa TA 2015 terserap 100 persen, namun pada pelaksanaannya ada pekerjaan yang tidak dikerjakan (fiktif).

"Dalam kasus ini penyidik juga sudah memeriksa saksi sebanyak 18 orang dari berbagai pihak," kata Fitra.

Barang bukti terkait penyaluran dan pertanggungjawaban dana desa Bumi Sari 2015 berupa data/dokumen pendukung sudah terkumpul secara lengkap dan sudah diserahkan kepada pihak Inspektorat Aceh selaku tim auditor.

Sebagai bahan audit perhitungan kerugian negara dan perhitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan Inspektorat Aceh pada 8 Juli 2017, ditemukan kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut sebesar Rp120.670.036.

"Ancaman hukumannya, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun penjara dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar," ujar Vitra.

Kontributor: Mahmudin
Redaksi

TerPopuler

close