Kurangi Kemacetan di Cibubur, Jalur LRT Harjamukti Menuju Mekarsari Bernilai Positif
![]() |
| LRT Jabodebek. |
Vnn.co.id, Jakarta - Rencana pengembangan rute Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek dari Stasiun Harjamukti menuju Mekarsari dinilai akan memberi dampak positif bagi sektor properti di kawasan Cibubur dan sekitarnya. Jalur ini disebut-sebut akan menjangkau kawasan perumahan besar seperti Kota Wisata.
Praktisi properti sekaligus Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan, kehadiran jalur LRT baru tersebut akan membuat kawasan Mekarsari lebih hidup.
Selain itu, keberadaan transportasi massal ini diyakini mampu mengurangi beban lalu lintas di Jalan Tol Jagorawi serta kemacetan di ruas Cibubur.
"Ya tentu pengembangan LRT tersebut membuat kawasan Mekarsari lebih hidup dan pastinya akan mengurangi kemacetan di Cibubur. Dengan begitu, beban Tol Jagorawi akan berkurang," ujar Bambang kepada Kompas.com, Kamis (02/10/2025). Menurutnya, kehadiran LRT juga akan membuat mobilitas masyarakat lebih efisien.
"Dengan adanya LRT membuat waktu tempuh dari dan ke pusat kota lebih pasti. Ini akan membuat karyawan, pedagang, dan pengusaha lebih nyaman tinggal tanpa khawatir terbuang waktu di jalan tanpa kepastian," kata Bambang melanjutkan.
Ia turut berharap proyek tersebut akan benar-benar terlaksana.
"Semoga segera terwujud," harap Bambang. Kata Menhub Sementara mengutip Kompas.id, pemerintah tengah mengkaji rencana pembangunan kereta layang atau skytrain sebagai moda pengumpan yang menghubungkan LRT dan Moda Raya Terpadu (MRT).
Untuk LRT, skytrain direncanakan menghubungkan Harjamukti, Depok, dengan kawasan Mekarsari dan Cileungsi. Sementara itu, MRT Lebak Bulus akan dilayani pengumpan dari arah Serpong dan Bintaro.
"Karena salah satu pertimbangannya adalah kita enggak terlalu butuh lahan (besar), kemudian cost investasinya juga tidak terlalu tinggi. Skytrain sepertinya lebih mudah masuk ke kawasan-kawasan permukiman," tutur Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.
Demi memanfaatkan aset pemda, pemerintah akan mengupayakan perubahan Permendagri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah.
Dudy mengatakan, saat ini pihaknya akan mengumpulkan para investor dalam waktu dekat untuk menggarap kereta layang ini. Sejauh ini, investor potensial berasal dari China, Jerman, dan Belarus.
Harapannya, kereta layang ini dapat masuk ke wilayah-wilayah permukiman yang secara perekonomian dapat menjangkau kelas menengah atas, dengan kepadatan penduduk cukup tinggi. Komunikasi dengan para pengembang juga dilakukan, khususnya untuk pembangunan stasiun.
Sumber: Kompas

.jpeg)
