BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Hamas Klaim Perang Gaza Resmi Berakhir, Dapat Jaminan Langsung dari AS dan Turki



Jakarta, VNN.co.id - Pemimpin Hamas yang hidup di pengasingan, Khalil Al-Hayya, pada Kamis (9/10) menyatakan bahwa pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat, mediator Arab, dan Turki bahwa perang di Gaza telah berakhir secara permanen.

Pernyataan itu muncul setelah Israel dan kelompok militan Palestina Hamas menandatangani perjanjian gencatan senjata pada hari yang sama. 

Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, sebagai bagian dari inisiatif Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza yang telah mengguncang kawasan Timur Tengah.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pertempuran akan dihentikan, Israel akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza, sementara Hamas akan membebaskan 48 sandera yang tersisa dari serangan awal yang memicu perang. 

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina.

Dari Gedung Putih, Trump menyampaikan keyakinannya bahwa perjanjian ini akan membawa “perdamaian yang langgeng.”

Hayya, yang diketahui selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel terhadap dirinya dan sejumlah pemimpin Hamas di Qatar sebulan lalu, menegaskan bahwa perjanjian yang ditandatangani dengan Israel tersebut mengakhiri perang di Gaza, membuka jalur perbatasan penting dengan Mesir, serta menjamin pembebasan seluruh perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan Israel.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Israel juga akan membebaskan 250 warga Palestina yang tengah menjalani hukuman jangka panjang, serta 1.700 tahanan lain yang ditangkap sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya memulihkan stabilitas di kawasan, meski tantangan politik dan keamanan di Gaza masih membayangi proses perdamaian yang rapuh. 

close