BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Israel Bikin Panas Teluk! Serang Hamas di Qatar, Trump Murka & Dunia Mengecam

 


Jakarta, VNN.co.id – Ketegangan di kawasan Teluk kembali meledak setelah Israel melancarkan serangan udara ke Qatar pada Selasa (9/9/2025) dengan target pemimpin Hamas. Meski memicu protes keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemerintah Israel tetap membela aksinya.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan operasi itu dilakukan semata untuk melawan Hamas, bukan Qatar. “Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas,” kata Danon kepada Radio 103FM.

Serangan tersebut menewaskan enam orang, termasuk kerabat dekat negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya, serta seorang petugas keamanan Qatar. Namun, pimpinan Hamas disebut masih selamat.

Gedung Putih menegaskan Presiden Trump tidak setuju dengan langkah Israel. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan keputusan sepenuhnya diambil Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Kami ingin para sandera kembali, tetapi kami tidak senang dengan cara yang terjadi hari ini,” ujar Trump.

Qatar, sebagai mediator utama gencatan senjata Gaza sekaligus tuan rumah pangkalan militer besar AS, membantah menerima peringatan sebelum serangan berlangsung. “Kami berhak untuk menanggapi serangan Israel. Ini adalah momen penting bagi kawasan,” tegas Perdana Menteri Qatar.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menegaskan pihaknya tidak akan berhenti mengejar Hamas. “Tidak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi,” tulisnya di X.

Gelombang kecaman internasional pun mengalir deras. Rusia menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat hukum internasional dan ancaman bagi upaya perdamaian. China juga menyatakan ketidakpuasan, menuding Israel merusak negosiasi gencatan senjata Gaza.

Menurut catatan PBB, perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023 telah merenggut lebih dari 64.600 nyawa warga Palestina dan 1.219 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.

close