Sri Mulyani: Investasi dan Konsumsi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2025 -->
SRU 2025 Lebaran 2025
IKLAN PENERJEMAH HUT RI 2023 VNNCOID

Sri Mulyani: Investasi dan Konsumsi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2025

, 7/04/2025 02:30:00 PM

 


VNN.co.id - Pemerintah terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah mengoptimalkan peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. 


Target pertumbuhan ekonomi tahun ini dipatok sebesar 5,2 persen, namun realisasi pada Kuartal I 2025 baru mencapai 4,87 persen. Oleh karena itu, proyeksi pertumbuhan untuk sepanjang tahun diperkirakan hanya berada di kisaran 4,7 hingga 5 persen.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa investasi memegang peranan penting karena menyumbang sekitar 28 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sayangnya, kondisi saat ini menunjukkan tren investasi yang melemah. 


Hal ini tercermin dari pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang hanya naik 2,1 persen pada Kuartal I 2025, jauh di bawah idealnya jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen. Ia menyebut ketidakpastian global menjadi faktor utama investor memilih bersikap hati-hati sebelum menanamkan modal.


“Yang perlu kita waspadai adalah investasi atau PMTB di Kuartal I yang lemah. Kalau ingin ekonomi tumbuh 5 persen, maka investasi juga perlu tumbuh sekitar 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (3/7/2025).


Menurutnya, agar investasi dapat meningkat, pemerintah perlu mempercepat deregulasi serta memberikan insentif fiskal khusus pada sektor-sektor prioritas. Selain itu, peran Danantara sebagai lembaga pengelola investasi negara harus dimaksimalkan untuk menarik minat investor swasta.


Ia mengingatkan agar Danantara tidak mengambil peran dominan dalam pasar, karena dikhawatirkan justru menimbulkan efek crowding out atau tergesernya peran swasta akibat dominasi pemerintah. 


“Peranan Danantara sangat menentukan. Kalau Danantara bisa menarik swasta, maka dia akan berperan sebagai katalis,” tegasnya.


Di sisi lain, selain investasi, pemerintah juga melihat konsumsi rumah tangga sebagai motor penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB nasional bahkan lebih tinggi, yaitu sekitar 55 persen. 


Namun, realisasi pada Kuartal I 2025 menunjukkan perlambatan dengan pertumbuhan 4,89 persen, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya (4,98 persen) dan Kuartal I 2024 (4,91 persen).


Sri Mulyani menjelaskan bahwa turunnya konsumsi masyarakat disebabkan oleh rendahnya belanja pemerintah akibat kebijakan efisiensi serta tidak adanya stimulus dari momen politik seperti Pemilu yang sempat terjadi pada awal 2024.


“Agar bisa mencapai target pertumbuhan tahun ini, maka konsumsi rumah tangga harus tetap dijaga untuk tumbuh di angka 5 persen,” ujarnya.


Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong kebijakan fiskal yang tepat dan menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi global.***

TerPopuler

close