Kebahagian dan Ketenagan Sejati -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Kebahagian dan Ketenagan Sejati

, 1/20/2024 03:16:00 PM


  Vnn.co.id, Kabupaten Bogor- Sudah saatnya kita berterus terang, bahwa tak ada kebahagiaan dan ketenangan selain menuju dekat kepada Allah.  Ketenangan selain itu hanyalah semu,  hanya bagaikan obat bius yang akan menuju kepada kesakitan yang lebih parah. 


Kita mencari kebahagiaan lewat nonton bioskop,  lewat makan di restoran,  lewat berkreasi untuk menyembuhkan luka bathin kita.  Luka itu tak benar-benar sembuh,  hanya sembuh sesaat lalu kembali lagi dan bahkan makin parah. 


Menyandarkan kebahagian dengan uang,  uang pun telah dikumpulkan sangat banyak dan dengan uang itu kita bisa beli rumah mewah,  mobil bagus,  makanan-makanan yang lezat,  kita bisa jalan-jalan setiap akhir pekannya.  Tapi ruhaniah kita kering,  shalat kita hanya sebatas menunaikan kewajiban.  Di saat itu apakah bathin kita tenang?  

Apakah kita bahagia?

Atau semakin hampa? 


Kita mesti jujur pada hati kita


Tak ada kebahagian dan ketenangan dari saat-saat kita dekat dengan Allah,  jiwa kita teduh dalam dzikir kita,  jiwa kita terbawa dalam kedamaian saat lidah kita melantunkan ayat demi ayat di dalam Al-Quran. 


" (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan menjadi tenteram". (ar Ra'd:28)


Anak-anak di Palestina sudah dari kecil hapal Quran,  warga Palestina tak gentar selama puluhan tahun diserang oleh rudal-rudal Israel.  Apakah mereka menderita?  Tidak, mereka bahagia,  Syahid adalah impian mereka.  Tak pernah ada data warga Palestina yang terkena dampak psikologi dari agresi Israel.  Berbeda dengan pemboman kita hirosima dan nagasaki membawa dampak psikologis berkepanjangan yang harus ditanggung oleh para penyintas.


Selain itu, para hibakusha juga harus mengalami diskriminasi sosial seumur hidupnya akibat stigma sebagai pembawa gen cacat dan penyakit. Selama berpuluh tahun, para hibakusha kesulitan untuk mencari pasangan dan diterima di lingkungan pekerjaan layaknya warga Jepang biasa.


Hal itu juga terjadi pasca perang dingin antara Amerika Serikat VS Uni Soviet.  memengaruhi pikiran dan emosi masyarakat dunia. Pengaruh psikologis perang tersebut begitu dalam sehingga menciptakan kecurigaan, ketegangan, dan ketakutan yang melingkupi kehidupan sehari-hari.


Dampak psikologis dari Perang Dingin dapat mencakup peningkatan ketegangan psikologis, perasaan takut dan kekhawatiran yang berkelanjutan, serta perasaan terisolasi dan kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.


Mereka mungkin merasa khawatir akan keamanan pribadi dan keluarga mereka, serta takut akan kerusakan dan kehancuran yang dapat disebabkan oleh perang. Perasaan takut yang berkepanjangan ini dapat menyebabkan gangguan kecemasan yang serius, seperti gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan stress pasca trauma (PTSD).


Walaupun saat ujian kehidupan sedang menimpa kita,  masalah hadir silih berganti dan kita tenggelam dalam dzikir kepada Allah,  hati kita menjadi tenang dan bahagia.  Kita akan berkhusnudzan bahwa ujian dan masalah ini adalah cara Allah agar kita ingat dan dekat dengan-Nya.  Karena mungkin kita telah lama lalai ketika diberi kenikmatan dunia.  


Itulah kebahagian sesungguhnya dan bukan kebahagian semu,  buka  obat bius yang hanya menyembuhkan sakit sejenak.


Ali bin Abi Thalib pernah tertusuk panah. Sebuah anak panah pernah menembus kaki beliau hingga mengenai tulangnya. Meski telah diusahakan untuk mencabut, namun tidak kunjung berhasil. 


Satu-satunya cara untuk mencabutnya adalah dengan menusukkan anak panah tersebut sampai benar-benar tembus, kemudian mematahkan ujungnya. Barulah panah itu bisa dicabut.


Ali bin Abi Thalib pun meminta agar anak panah tersebut dicabut ketika ia tengah menunaikan sholat Ashar. Benar saja, ketika beliau tengah khusyuk dengan sholatnya, seorang tabib datang untuk mencabut anak panah itu. 


Sedangkan Ali bin Abi Thalib sama sekali tak merasakan kesakitan. Tatkala beliau memberikan salam, Ali langsung berujar, “ Sekarang lukaku agak ringan.” 


Khusyuk seperti inilah yang tak ingin dilewatkan para sahabat ketika sholat. Kenikmatan 'bercakap-cakap' dengan Allah telah menjadi penawar dari segala bentuk kesakitan. Jika sakit yang nyata seperti tertusuk panah saja bisa lenyap dengan sholat, apalagi dengan sakit ruhani. 


Sahabatku,  mari kita menuju kepada kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki dan abadi.



TerPopuler

close