Ilustrasi proyek infrastruktur LRT. |
Vnn.co.id, Jabodetabek - Molornya proyek infrastruktur LRT Jabodetabek dikarenakan pembebasan lahan yang menjadi biang keroknya. Proyek LRT Jabodetabek ditarget dapat beroperasi di tahun 2021, namun mundur karena hal ini.
Direktur Utama Adhi Karya Bapak Entus Asnawi Mukhson mengungkapkan masalah ini melalui You Tube, Rabu (11/11/2020), bahwa lambatnya pembebasan lahan berdampak mundurnya proyek LRT, salah satunya yaitu di Dukuh Atas. Tepatnya pada lahan yang akan digunakan untuk pembangunan salah satu jembatan bentang panjang alias longspan pada lintasan LRT Jabodetabek.
Direktur Operasi 2 Adhi Karya Bapak Pundjung Setya Brata juga mengungkap mundurnya proyek ini yang diharapkan selesai awal Desember 2021, mundur menjadi Juni 2021. Mundurnya target penyelesian, karena pembebasan lahan yang terkendala oleh pandemi Covid-19.
Bapak Entus juga menambahkan bahwa konstruksi intasan U-Shape yang dilakukan pada proyek LRT Jabodetabek ini menjadi yang terpanjang di dunia dan akan tembus Rekor Muri dengan total penggunaan lintasan U-Shape sepanjang 44 km.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadin menyatakan pembangunan proyek angkutan LRT dan MRT adalah yang sangat penting, karena Jakarta adalah satu kota besar yang butuh produktivitas angkutan massal, sehingga harus dipercepat proyek pembangunannya.
Sumber : detikfinance
Penulis : Handayani
Editor : Mega