Angka Kematian Pasien Covid-19 dengan Diabetes Tinggi -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Angka Kematian Pasien Covid-19 dengan Diabetes Tinggi

, 11/27/2020 11:41:00 AM

 

Ilustrasi pemeriksaan corona virus.

Vnn.co.id, Bekasi – Salah satu penyakit penyerta Covid-19 yang cukup berbahaya bahkan bisa merenggut nyawa adalah diabetes. Diabetes menempati urutan kedua setelah hipertensi sebagai penyebab keparahan dan kematian pasien Covid-19.

Menurut survei MarkPlus Industry Roundable edisi ke-20, sebanyak 71,8 persen responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak pandemi Covid-19.

Ketua Perkumpulan Endrokrinologi Indonesia (Perkeni), Ketut Suastika alias Suas, membenarkan sebagian masyarakat memang takut datang ke pelayanan kesehatan sehingga berimbas pada gula darah yang tidak terkontrol dan rawan komplikasi.

“Sebenarnya, pemerintah sudah memberikan kelonggaran bagi penyandang penyakit tertentu untuk tidak mendatangi fasilitas kesehatan. Pasien yang terlalu berisiko bisa diwakili keluarga, asalkan bukan pasien baru. Pemerintah juga memberikan pengobatan untuk dua bulan sehingga kunjungan menjadi lebih jarang,” ujar Suas dalam keterangan pers  (26 November 2020)

Komisi Kesehatan DPR, Netty Prasetiyani  mengungkapkan tingginya kematian pada pasien COVID-19 yang disertai penyakit penyerta seperti diabetes, salah satunya disebabkan pelayanan dasar di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP/Puskesmas) belum maksimal. Tanpa intervensi yang agresif, dikhawatirkan pengelolaan diabetes semakin menurun, dan membuat pasien semakin rentan selama pandemi. Baik rentan komplikasi maupun rentan mengalami keparahan dan kematian saat tertular COVID-19.

Menurutnya, berbagai upaya memang mesti dilakukan. "Salah satunya melakukan inovasi pelayanan publik untuk pasien diabetes di Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, oleh karena itu harus lebih diberdayakan,” katanya.

Menurut Netty, Komisi Kesehatan DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan penanganan penyakit penyerta COVID-19, termasuk diabetes, dengan cara memperkuat berbagai layanan dasar di FKTP. Pelayanan minimal yang harus adalah adalah deteksi dini diabetes, cek gula darah, dan memastikan ketersediaan obat-obatan antidiabetes termasuk insulin.

Selain itu, melakukan langkah mitigasi, yakni mengedukasi masyarakat langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh orang dengan komorbid yang berisiko mengalami gejala sedang hingga berat saat terinfeksi COVID-19. “Edukasi juga harus terus dikedepankan sebagai salah satu upaya promotif dan preventif. SDM di Puskesmas bisa menggandeng komunitas-komunitas di masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan diabetes selama pandemi. Komunitas ini biasanya lebih didengar oleh masyarakat,” ujar Netty.

Pengelolaan Diabetes yang Optimal Bisa Kurangi Beban Ekonomi Penguatan layanan diabetes di Puskesmas, selain bisa menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien diabetes serta menurunkan risiko gejala berat dan kematian akibat COVID-19, juga sangat menghemat pembiayaan BPJS Kesehatan. Diabetes adalah salah satu penyakit yang membawa beban ekonomi yang sangat besar, karena berbagai komplikasinya. Semakin tidak terkontrol kadar gula darah, maka semakin mahal cost yang harus dikeluarkan untuk perawatan medis.

“Yang mahal bukan diabetesnya, tetapi juga biaya untuk komplikasinya. Misalnya penyandang diabetes memiliki hipertensi, penyakit ginjal, atau jantung maka obat untuk komplikasi itu juga harus diteruskan,” kata Suas.

Komplikasi yang banyak diderita oleh pasien diabetes tipe 2 berupa mikrovaskular, seperti nefropati (penyakit ginjal), retinopati (kerusakan pembuluh darah di retina), dan makrovaskular seperti stroke dan penyakit jantung. 

“Diabetes adalah mother of disease. Dampak diabetes tipe 2 ini bisa menggerus pendanaan Jaminan Kesehatan Nasional di masa mendatang jika tidak ditangani dengan sangat serius. Maka tangani sejak di hulu, ketika penyakitnya masih di tahap dini,” kata Netty.

Sumber: tempo.co

Penulis : Party Happy Septiani 

Editor: Mega

TerPopuler

close