Belasan Guru Disandera Pemberontak Papua. Salah Satu Guru Diperkosa Secara Bergilir -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Belasan Guru Disandera Pemberontak Papua. Salah Satu Guru Diperkosa Secara Bergilir

, 10/29/2018 01:56:00 AM
Ilustrasi Sandera OPM Yang Beberapa Waktu Lalu Dibebaskan TNI 
vnn.co.id, Jayapura - Sedikitnya 15 guru dan sejumlah tenaga kesehatan di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, disandera pemberontak dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Mereka mendapat perlakuan keji, bahkan salah satu guru mengalami pemerkosaan secara bergilir selama dalam penyanderaan.

JAYAPURA, iNews.id – Sedikitnya 15 guru dan sejumlah tenaga kesehatan di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, disandera pemberontak dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Mereka mendapat perlakuan keji, bahkan salah satu guru mengalami pemerkosaan secara bergilir selama dalam penyanderaan.

Informasi yang dirangkum, para guru dan paramedis disandera selama 14 hari mulai tanggal 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018 di Mapenduma. Mereka akhirnya berhasil diselamatkan dengan bantuan Kepala Puskesmas Mapenduma Naftali Wandikbo.

“Memang benar ada laporan tentang 15 orang guru dan tenaga kesehatan yang selamat setelah sempat disandera KKB dari tanggal 3 hingga 17 Oktober,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Minggu (21/10/2018).

Dia membenarkan selain menyandera, KKB juga memerkosa salah satu guru yang dilakukan secara bergiliran. "Apa yang dilakukan KKB terhadap korban yang mengajar di SD YPGRI 1 di luar batas kemanusiaan," ujarnya.

Kamal mengungkapkan, sebelum diterbangkan ke Wamena para korban sempat diamankan dan menginap di kediaman Kepala Puskesmas Mapenduman Naftali Wandikbo. “Untuk korban pemerkosaan saat ini dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, setelah diterbangkan dari Wamena,” ucapnya.

Dia menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, aksi yang dilakukan KKB itu lantaran diduga mereka mencurigai kehadiran para guru dan tenaga medis merupakan aparat keamanan yang menyamar untuk memantau kegiatan mereka.

Kepala Dinas Pendidikan Nduga Fredik Samuel Bapundu mengatakan, awalnya tidak mengetahui adanya kasus penyanderaan tersebut. Begitu mendengar, dirinya langsung mencari tahu kebenarannya mengingat di Distrik Mapenduma terdapat SD YPGRI 1 dan SMPN 1 serta satu puskesmas.

Diketahui, untuk mencapai daerah Mapenduma, dapat dilakukan dengan melalui jalan darat dari Wamena-Yal yang dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar dua jam atau terbang langsung ke Mapenduma dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Berita Ini Telah Terbit Pada Dan Oleh Donald Karouw/inews.id

Editor: IP

TerPopuler

close