BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Hujan Disertai Angin Kencang Terjang Tangsel, 37 Pohon Tumbang di Sejumlah Titik

 


Jakarta, VNN.co.id - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (7/10/2025) siang menyebabkan sedikitnya 37 pohon tumbang di berbagai titik.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB dan membuat sejumlah jalan di wilayah Tangsel sempat terganggu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Essa Nugraha, mengatakan intensitas hujan dan kecepatan angin yang melanda wilayahnya termasuk tinggi.

“Ini masuk kategori hujan lebat, dan untuk kecepatan angin masuk dalam kategori cukup tinggi dengan kecepatan mencapai 26 km/jam hingga 90 km/jam,” ujar Essa dalam keterangannya dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Menurut Essa, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, pohon tumbang ditemukan di 37 titik yang tersebar di beberapa kecamatan. Lokasi terdampak antara lain:

  • Jalan Raya Ciater, Serpong (dari depan Solaria hingga Bank Banten)

  • Jalan Ambon dan Jalan Jawa, Nusaloka, Serpong

  • Depan Pasar Modern BSD, Depan Intermark BSD, dan Jembatan Rawabuntu BSD

  • Komplek Alvita Sawah Baru, Ciputat

  • Kampung Serua Poncol RT 001/RW 006, Ciputat

  • Villa Dago Pamulang, Komplek Villa Bintaro Indah, serta SDN Sawah 04 Ciputat

  • Perum Pamulang Permai I, TPU Jombang, Masjid Islamic Center Jombang, hingga Cluster Alam Serua II Jombang Ciputat

  • Beberapa titik lain di BSD, Pondok Aren, Lengkong Gudang Timur, Pondok Pucung, dan Buaran Tangsel

Pohon tumbang di sejumlah titik tersebut sempat menghalangi akses jalan dan merusak beberapa fasilitas warga. Namun, tim BPBD Tangsel bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Damkar langsung diterjunkan untuk melakukan evakuasi batang pohon dan pembersihan material di lokasi terdampak.

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Tangsel merupakan dampak dari masa pancaroba.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan kondisi atmosfer yang tidak stabil sering muncul saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

“Kejadian ini merupakan dampak dari masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang sering memicu fenomena atmosfer tidak stabil,” ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).

close