Bukan Cuma Stres, Ini Rahasia Jaga Kesehatan Otak Biar Tetap Tajam dan Bahagia!

Jakarta, VNN.co.id - Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, para ahli mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental bukan hanya soal istirahat cukup atau mengelola stres. Lebih dari itu, penting juga untuk merawat otak, pusat dari seluruh fungsi kognitif dan emosional manusia.
Studi Global Burden of Disease (1990–2021) menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus gangguan otak di Asia, mulai dari stroke, migrain, Alzheimer, hingga demensia lainnya.
Lonjakan tersebut berdampak pada naiknya angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, menjadikan gangguan otak sebagai masalah kesehatan terbesar kedua di Asia setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dr. Vipada Sae-Lao, Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific Herbalife, menegaskan pentingnya peran otak sebagai pusat energi tubuh yang terus aktif, menyerap, dan beradaptasi terhadap berbagai rangsangan setiap hari.
“Mulai dari belajar, mengingat, mengambil keputusan, hingga memecahkan masalah, otak menghadapi arus informasi yang terus-menerus setiap hari,” ujar Sae-Lao.
Ia menjelaskan, agar tetap fokus dan berfungsi optimal, otak membutuhkan “bahan bakar” yang tepat. Salah satu cara sederhana untuk mendukung performa mental dan kestabilan emosi adalah dengan memperhatikan asupan harian.
“Nutrisi esensial dari pola makan sehat dapat meningkatkan performa mental dan kesejahteraan emosional, sekaligus melindungi sistem saraf yang menghubungkan otak dengan tubuh,” tambahnya.
Makanan Anti-Inflamasi, Kunci Otak Tetap Sehat
Berikut rekomendasi pola makan kaya anti-inflammatory foods untuk menjaga daya pikir dan suasana hati:
-
Konsumsi makanan kaya lutein, antioksidan berwarna kuning dari bayam, kangkung, telur, dan alpukat. Lutein adalah karotenoid utama di otak (sekitar 60% dari total karotenoid) yang terbukti mendukung fungsi kognitif dan menjaga kesehatan mata.
-
Makan buah dan sayuran segar seperti beri, anggur merah, apel, ceri, wortel, bayam, dan tomat. Kandungan antioksidannya melindungi sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif seiring bertambahnya usia.
-
Telur, sumber protein berkualitas dengan vitamin B, D, dan E serta kolin yang berperan penting dalam mengatur suasana hati dan memori.
-
Omega-3 dari ikan berlemak dan kacang-kacangan dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar.
-
Gunakan minyak zaitun dalam masakan untuk mendukung proses belajar dan memori.
-
Perhatikan kalori dan hindari lemak perut berlebih, karena lemak tersebut bersifat inflamasi dan bisa memicu penyakit otak. Batasi konsumsi gula, garam, serta makanan olahan.
-
Penuhi kebutuhan cairan dengan teh hijau atau teh hitam yang mengandung antioksidan tinggi guna melindungi sel tubuh dari radikal bebas.
Tak Cuma Makan, Otak Juga Perlu “Latihan”
Selain dari makanan, menjaga kesehatan otak juga perlu dilakukan lewat aktivitas fisik dan mental yang menstimulasi.
“Aktivitas fisik rutin terbukti mendukung fungsi kognitif, memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, serta menurunkan risiko penurunan fungsi otak seiring bertambahnya usia,” jelas Sae-Lao.
Beberapa kegiatan yang disarankan antara lain membaca, bermain catur, mengisi teka-teki silang, belajar bahasa baru, atau mempelajari keterampilan baru. Aktivitas semacam ini membantu mengaktifkan jaringan saraf dan memperlambat penurunan fungsi otak, terutama pada orang dewasa.
Selain itu, aktivitas seperti berenang, memasak, melukis, hingga tai-chi juga efektif dalam meningkatkan kewaspadaan dan mendukung proses pembelajaran berkelanjutan.
Karena itu, di momen Hari Kesehatan Mental Dunia ini, mari ingat: menjaga kesehatan mental berarti juga menjaga kesehatan otak, mulai dari pola makan, gaya hidup, hingga kebiasaan berpikir. Sebab otak yang sehat adalah fondasi dari hidup yang bahagia, produktif, dan seimbang.



