BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Perbedaan dan Untung-Rugi BI Checking dan SLIK OJK

Pengajuan Kredit


Vnn.co.id, Jakarta - Meskipun BI Checking terlihat mirip kegunaannya seperti OJK, namun terdapat perbedaan antara BI Checking dan SLIK OJK. Berikut adalah beberapa perbedaan BI Checking dan SLIK OJK:


1. Pengelola Sistem


BI Checking: Dikelola oleh Bank Indonesia melalui Sistem Informasi Debitur (SID) hingga tahun 2018.


SLIK OJK: Sejak 2018, sistem ini dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).


2. Jangkauan Data


BI Checking: Cakupan data lebih terbatas, hanya mencakup data debitur dari bank dan lembaga keuangan tertentu.


SLIK OJK: Jangkauannya lebih luas, mencakup berbagai lembaga keuangan, termasuk bank, perusahaan pembiayaan, koperasi, dan lembaga non-bank lain yang terdaftar di OJK.


3. Tingkat Detail Informasi


BI Checking: Menyediakan data kredit debitur, termasuk status pembayaran dan tunggakan, namun informasinya relatif lebih ringkas.


SLIK OJK: Menyediakan informasi yang lebih terperinci, termasuk riwayat kredit, jenis kredit, besar pinjaman, status cicilan, hingga detail mengenai kredit macet atau tunggakan.


4. Akses dan Penggunaan


BI Checking: Lebih sulit diakses oleh masyarakat umum, karena hanya dapat diakses melalui lembaga keuangan.


SLIK OJK: Lebih mudah diakses oleh masyarakat umum, karena debitur atau calon debitur bisa mengajukan permohonan untuk mengecek riwayat kredit mereka sendiri melalui kantor OJK atau secara online.


5. Sistem Operasi


BI Checking: Sistem lama yang tidak lagi digunakan setelah pengalihan ke OJK.


SLIK OJK: Sistem terbaru yang menggantikan BI Checking, dan masih aktif digunakan hingga saat ini.



Keuntungan SLIK OJK


Baik BI Checking atau SLIK OJK memiliki beberapa keuntungan yang penting bagi debitur maupun lembaga keuangan. Berikut adalah beberapa keuntungan dari sistem ini:


1. Jangkauan Data yang Lebih Luas


SLIK OJK mencakup lebih banyak lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, sehingga skor kredit yang dimiliki oleh calon debitur lebih komprehensif.


2. Transparansi yang Lebih Tinggi


Debitur dapat dengan mudah mengakses informasi riwayat kredit mereka sendiri, sehingga mereka dapat memeriksa kesalahan atau memperbaiki status kredit sebelum mengajukan pinjaman.


3. Memudahkan Proses Pengajuan Kredit


Dengan adanya data yang lebih terperinci dan akses yang lebih mudah, proses pengajuan kredit menjadi lebih cepat dan efisien, baik bagi lembaga keuangan maupun calon debitur.


4. Mencegah Penipuan Kredit


Lembaga keuangan bisa menggunakan SLIK OJK untuk mendeteksi potensi penipuan atau informasi palsu yang diberikan oleh calon debitur. Skor kredit yang jelas membantu menilai apakah calon debitur memberikan data yang akurat.


5. Kemudahan Akses oleh Masyarakat


Selain lembaga keuangan, individu juga dapat mengakses informasi kredit mereka melalui OJK. Hal ini memungkinkan calon debitur untuk mengetahui apakah mereka layak untuk mengajukan kredit ke bank dan memperbaiki catatan kredit jika diperlukan.


6. Peningkatan Akurasi dan Pembaruan Data


Dengan SLIK OJK, data skor kredit selalu diperbarui secara berkala dan lebih akurat karena mencakup banyak lembaga, sehingga informasi yang digunakan dalam menilai kredit debitur lebih relevan dan up to date.


Redaksi 

close