Sekolah Jam 7 Pagi Itu Bahaya! Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan! -->
SRU 2025 Lebaran 2025
IKLAN PENERJEMAH HUT RI 2023 VNNCOID

Sekolah Jam 7 Pagi Itu Bahaya! Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan!

, 6/07/2025 03:00:00 PM


VNN.co.idPagi hari sering menjadi momen penuh drama bagi orangtua di Indonesia, membangunkan anak yang masih mengantuk, menyiapkan sarapan, dan memastikan mereka tak terlambat ke sekolah.


Tapi, kenapa anak sering susah bangun pagi meski sudah tidur lebih awal? Ternyata, ini bukan soal kemalasan, melainkan ada alasan biologis yang mengejutkan di baliknya!


Jam Biologis Remaja: Fakta yang Tak Bisa Diabaikan


Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2020) mengungkapkan bahwa remaja mengalami pergeseran ritme sirkadian—jam biologis tubuh—selama masa pubertas.


Kombinasi ritme sirkadian dan sistem homeostatik tidur membuat mereka cenderung tidur lebih larut dan bangun lebih siang. Artinya, ketika sekolah dimulai pukul 07.00, tubuh remaja sebenarnya belum siap bangun. 


Akibatnya? Kelelahan sepanjang hari, konsentrasi menurun, dan prestasi akademik terdampak.


Kurang Tidur Jadi Ancaman Nyata bagi Remaja


Data dari American Psychological Association (APA) menunjukkan tren mengkhawatirkan: antara 2009 dan 2021, persentase siswa SMA di Amerika yang kekurangan tidur melonjak dari 69% menjadi 77%.


Pada 2021, 83,5% siswa kelas 12 mengaku tidur kurang dari yang dibutuhkan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kurang tidur berkaitan dengan:

  • Suasana hati buruk dan gejala depresi

  • Penurunan konsentrasi dan prestasi akademik

  • Peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas pada remaja


Solusi Sederhana: Mundurkan Jam Masuk Sekolah


Sebuah studi longitudinal dalam jurnal Sleep Research Society (2018) di Singapura bereksperimen dengan menunda jam masuk sekolah dari 07.30 ke 08.15. Hasilnya mencengangkan:

  • Dalam sebulan, durasi tidur siswa meningkat 23 menit.

  • Setelah sembilan bulan, meski kenaikan hanya 10 menit, siswa melaporkan rasa kantuk berkurang, suasana hati lebih baik, dan gejala depresi menurun.

  • Sebanyak 75,6% orangtua dan 67,6% guru setuju perubahan ini lebih baik, tanpa mengganggu jam pulang sekolah.


Ini membuktikan bahwa bahkan di sistem pendidikan yang menekankan prestasi akademik, tidur tetap bisa diprioritaskan.


Dampak Luas Kurang Tidur


Kurang tidur bukan hanya soal kantuk di kelas. Riset dalam jurnal Sleep dan Pediatrics (2021) mengungkap remaja yang tidur kurang dari 8 jam sehari berisiko:

  • Mengalami depresi, kecemasan, bahkan ide bunuh diri

  • Mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, dan daya tahan tubuh menurun


Sebaliknya, sekolah yang memulai kegiatan setelah pukul 08.30 melaporkan:

  • Durasi tidur siswa meningkat

  • Suasana hati dan nilai akademik membaik

  • Tingkat keterlambatan dan absen menurun


Riset dalam jurnal Pediatrics (2022) merekomendasikan jam masuk sekolah tidak lebih awal dari 08.30 untuk menyelaraskan dengan kebutuhan biologis remaja.


Manfaat untuk Guru dan Orangtua


Efek positif tak hanya dirasakan anak. Studi di Journal of School Health (2022) menemukan bahwa guru yang bangun lebih siang memiliki fungsi kognitif lebih baik dan merasa segar selama mengajar.


Prof. Michelle Perfect dari University of Arizona memperingatkan, kurang tidur berkepanjangan pada guru dapat menurunkan kemampuan pengambilan keputusan, mirip gejala awal demensia.


Sementara itu, riset di Sleep Health (2022) menunjukkan orangtua juga diuntungkan. Dengan jam masuk sekolah yang lebih siang, mereka mendapat waktu tidur cukup dan melaporkan berkurangnya rasa lelah.


Kesimpulan


Menunda jam masuk sekolah bukan soal memanjakan anak, melainkan menyelaraskan sistem pendidikan dengan kebutuhan biologis dan psikologis.


Waktu ideal mulai sekolah, menurut riset, adalah setelah pukul 08.30. Dengan tidur yang cukup, anak, guru, dan orangtua bisa menjalani hari dengan lebih sehat, produktif, dan bahagia.***

TerPopuler

close