Sejarah Pembaruan Islam di Mesir -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Sejarah Pembaruan Islam di Mesir

, 3/24/2022 11:13:00 AM

Muhammad Ali Pasha, tokoh pembaruan di Mesir (foto : istimewa)


Vnn.co.id, Jakarta - Sejak zaman Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya pada 640 M, Mesir telah menjadi wilayah Islam. Dalam perkembangannya, negara ini memiliki peran sentral dalam pengembangan Islam di wilayah Afrika. Namun, pada akhir abad ke-18, Mesir sempat dikuasai oleh Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Meski penjajahan tersebut tidak bertahan lama, tetapi pengaruh yang ditimbulkan sangat besar, salah satunya memicu pembaruan Islam.

Amr bin Ash adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang dikenal sebagai pembebas Mesir pada tahun 640. Setelah itu, ia diangkat sebagai Gubernur Mesir. Selama beberapa abad berikutnya, bersamaan dengan masa keemasan Islam, Mesir menjadi salah satu pusat kekuatan dan pengembangan Islam di wilayah Afrika. Mesir menjadi pusat peradaban Islam dan pernah dikuasai oleh berbagai dinasti kecil, sepeti Fatimiyah (909-1171), Ayyubiyah (1171-1246), dan Mamluk (1250-1517).

Namun, pada abad ke-16, secara politik, Mesir terbelah oleh dua kekuatan yang saling menghancurkan, yaitu kekuatan Mamluk dan pemerintahan Utsmani di Istanbul, Turki. Berbagai kekacauan, kemerosotan ekonomi dan sosial telah terjadi di Mesir. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh Napoleon Bonaparte sebagai batu pijakan untuk mencapai kejayaan Perancis.

Pada 2 Juni 1798, ekspedisi Napoleon berhasil medarat di Mesir dan mengalahkan Mamluk, serta menguasai Kairo. Napoleon Bonaparte menduduki Mesir antara 1798 hingga 1807. Sewaktu Napoleon datang, Mesir tengah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Di saat yang sama, datang pasukan Sultan Salim III dari Turki Ottoman yang berusaha mengusir Perancis dari Mesir. Menurut catatan sejarah, Napoleon menguasai Mesir selama tiga tahun. Meski hanya sebentar, pendudukan Perancis telah meninggalkan pengaruh yang sangat besar bagi Mesir. Pasalnya, umat Islam yang merasa terjajah oleh bangsa Barat mulai berupaya untuk melakukan pembaruan Islam di Mesir.

Pembaruan Islam di Mesir sejak awal abad ke-19, mulai muncul tokoh-tokoh pembaruan Islam di Mesir yang berusaha meninggalkan keterbelakangan menuju modernisasi di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan pendidikan.

Salah satu tokoh pembaruan Islam di Mesir yang terkenal adalah Muhammad Ali Pasha, yang kemudian disebut sebagai peletak dasar Mesir modern. Sejak menjabat sebagai Gubernur Mesir pada 1805, Muhammad Ali Pasha menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih modern. Ia memulai pembaruan dengan menaikkan pajak sebagai sumber pendapatan negaranya.

Kemudian, Muhammad Ali juga menciptakan undang-undang pidana pertamanya yang mengubah sistem hukum di Mesir agar lebih bisa memegang kendali atas rakyatnya. Selama memerintah Mesir, ia banyak mendirikan sekolah, salah satunya sekolah kedokteran untuk perempuan pada 1832. Selain sekolah kedokteran untuk perempuan, Muhammad Ali Pasha juga mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah ketabiban, dan sekolah penerjemahan.

Ia juga diketahui mengirimkan sekitar 300 pelajar Mesir ke Eropa, terutama Paris, untuk menempuh pendidikan. Selain Muhammad Ali Pasha, ada juga Muhammad Abduh, seorang pemikir Muslim dari Mesir yang dikenal sebagai salah satu penggagas gerakan modernisme Islam.

Beberapa nama tokoh pembaruan Islam di Mesir adalah sebagai berikut :
Rifa'ah Badawi at-Tahtawi
Jamaluddin Al-Afghani
Muhammad Abduh
Rasyid Ridha
Ali Mubarak
Thaha Husain


Source berbagai sumber

Jurnalis : Vedha
Editor : Ramdhan

TerPopuler

close