Himpunan Anak-Anak Masjid (HAMAS) yang lakukan aksi penggalangan dana untuk pengganti KRI Nanggala 402 dan diserahkan kepada Danlanal Yogyakarta, Senin (26/4/21). |
Vnn.co.id, Jogja - Kabar karamnya kapal selam KRI Nanggala 402 pada Rabu (21/4) lalu menyisakan duka mendalam pada hati warga Indonesia.
Hal tersebut menyentuh
Himpunan Anak-Anak Masjid (HAMAS) Jogokaryan mengadakan penggalangan dana
untuk membeli kapal selam baru sebagai pengganti KRI Nanggala 402 yang ditimpa
musibah.
Ustaz Muhammad
Jazir ASP, Takmir Masjid Jogokaryan mengungkapkan bahwa kegiatan itu adalah
bagian dari ikhtiar sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI.
“Indonesia adalah negara kelautan, sehingga sudah semestinya
armada laut harus dikuatkan. Maka kami gerakkan masyarakat Indonesia untuk
barengan patungan membantu angkatan Laut kita agar mempunyai armada yang kuat
untuk menjaga kekayaan dan keutuhan wilayah Indonesia. Kekayaan Indonesia harus
kita jaga, agar nantinya tidak terjadi perampokan oleh orang-orang asing, dan
bisa diwariskan untuk anak cucu kita ke depan,” ungkap Muhammad Jazir saat menyerahkan hasil penggalangan dana ke Danlanal Yogyakarta yang diterima Kolonel Laut (Khusus) Damayanti, Senin (256/4/21).
"Dana yang dikumpulkan anak-anak ini, mungkin jumlahnya jauh dari cukup. Namun niat anak-anak tulus dalam mengumpulkan dana untuk pembelian kapal selam tak ternilai," imbuhnya.
Diketahui, dana yang terkumpul dari aksi tersebut ialah Rp 6.594.800 dan Takmir Masjid Jogokaryan, Yogyakarta sebesar Rp 15 juta.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) pun mengajak masyarakat
patungan dengan foto KRI Nanggala 402 yang diunggah pada akun Instagramnya
@ustazabdulsomad_official pada Senin (26/4/21).
Unggahan foto KRI Nanggala tesebut disertai caption yang berisi ajakan
untuk menjaga kedaulatan laut. “RAKYAT BERSATU. JAGA KEDAULATAN LAUT KITA. Open
Donasi Patungan Rakyat Indonesia untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala
402 Bersama Masjid Jogokaryan Jogja.”
Dalam postingannya, ia juga mengulas isi UUD 1945 tentang Kewajiban Negara
Melindungi Segenap Bangsa, termasuk wilayah perairan yang harus dijaga.
Ustaz Abdul Somad
lalu mengakui bahwa tugas TNI Angkatan Laut selama ini begitu berat dengan
menghadapi berbagai tantangan.
“Tugas berat yang selama ini diemban oleh TNI Angkatan Laut
menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya
wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai
kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi,”
tulis Ustaz Abdus Somad.
“Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana
Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh
kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di
pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak,”
imbuhnya.
Di akhir caption, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bahu-membahu
mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut agar kembali
berjaya. Da’i kondang itu pun menyertakan nomor rekening khusus pengadaan kapal
selam atas naman Masjid Jogokaryan serta nomor komfirmasi.
"BSM/BSI No. Rek 7202002298 atas nama Masjid Jogokaryan. Konfirmasi
via WhatsApp 081311351136."