 |
| Kabid Sejarah ketika mengecek lima buah arca yang ditemukan warga Kediri, Ahad (17/1/21). |
Vnn.co.id, Kediri - Penemuan lima buah arca oleh penggali tanah asal Dusun Dorok Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, di Lereng Gunung Kelud Kediri yang dilaporkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri pada Jumat (15/1/21) lalu, diduga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Sedangkan Tim Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri menduga kelima arca tersebut adalah peninggalan era Kerajaan Mataram kuno, di mana Kerajaan Kediri, Singosari, dan Majapahit belum lahir.
Hal ini diungkapkan Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Yuli Marwakanto setelah ia dan timnya melakukan pengecekan terhadap benda-benda purba tersebut.
"Diduga (peninggalan) era Mataram kuno terakhir. Tapi untuk menentukan kebenarannya, masih menunggu koordinasikan dengan BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur," ungkap Yuli, Ahad (17/1/21).
Menurutnya, Kerajaan Mataram kuno berdiri pada abad ke-8 sampai ke-11 Masehi, dikenal dengan sebutan Bhumi Mataram. Kerajaan yang bercorak Hindu-Budah tersebut diperintah oleh dua dinasti yang berbeda, yakni Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya.
Yuli mengatakan bahwa ia mengetahui penemuan kelima buah arca tersebut berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa Manggis sehari sebelumnya. "Setelah kami teliti, kelima arca yang ditemukan itu adalah arca Ganesha, Agastya, Shiwa, Dewi Parwati, dan Mahakala," katanya.
Red: Mega
