Luar Biasa! RI Bersiap Jadi Raja Baterai Mobil Listrik Mendunia -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Luar Biasa! RI Bersiap Jadi Raja Baterai Mobil Listrik Mendunia

, 10/17/2020 11:27:00 AM

Ilustrasi baterai mobil listrik.

Vnn.co.id, Gresik - MIND ID (dulu Inalum), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) bakal bekerjasama membuat Indonesia Battery Holding (IBH) untuk pengelolaan industri baterai kendaraan listrik. Tak butuh waktu lama, IBH ini bakal terbentuk dalam satu sampai dua bulan ke depan.


Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, kepada wartawan secara virtual pada Kamis (15/10/2020). Orias memaparkan, pihaknya saat ini tengah memproses urusan legal dari pembentukan holding ini.

"Rencananya dalam 1-2 bulan sudah jadi itu PT (Indonesia Battery). Sedang dikerjakan dari bagian legal kami," ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).

Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahjana Wirakusuma, ditunjuk sebagai ketua pembentukan holding ini. Holding ini nantinya akan mengurusi rantai pasokan baterai dari hulu ke hilir. Di bagian hulu atau pertambangan nikel guna memasok bahan baku akan dikerjakan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sementara hilir akan dijalankan Pertamina dan PLN.

"Rantai industri baterai ini ada untuk energi storage system sampai ke recycling (daur ulang) untuk memanfaatkan energi baterai yang sudah terpakai bisa dipakai ulang lagi," tuturnya. Indonesia memang memiliki kekayaan nikel yang cukup untuk menjadikannya sebagai produsen baterai mobil listrik besar dunia.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN menyebut ada dua perusahaan kakap dunia, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan, berminat masuk dalam proyek bernilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 296 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$) di Indonesia. Keduanya merupakan produsen baterai EV untuk kendaraan listrik terbesar dunia.

Tidak hanya dengan China dan Korea, MIND ID juga tengah melakukan perbincangan dengan calon investor asal Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Orias mengatakan, pihaknya masih terbuka bagi calon investor lain untuk turut berinvestasi di proyek baterai ini. Menurutnya, pembicaraan dengan Jepang telah berlangsung, namun memang belum sejauh dengan China dan Korea.

"Kita ada pembicaraan dengan Jepang, tapi dua ini (CATL dan LG Chem) lebih maju. Kita lihat potensi dengan Jepang, tapi untuk sementara masih Korea dan China," tandasnya.

Sumber : GresikBaik

Editor : Mega

TerPopuler

close