LBH BOTIM Harap Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto Mendengar dan Merealisasikan 3 Laporan Mandek
LBH Bogor Timur Dan Jajaran Pengurus saat silaturahmi ke Pemda Bogor meminta pengawalan Dinas terkait korban tindak pid…
Trump Umumkan Sandera Gaza Bakal Dibebaskan Awal Pekan, Janji Hadir di Upacara Perdamaian
Font Terkecil
Font Terbesar
Jakarta, VNN.co.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (9/10) menyampaikan bahwa para sandera di Gaza dijadwalkan akan dibebaskan pada Senin atau Selasa mendatang.
Ia juga mengungkapkan harapannya untuk menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan di Mesir serta menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset.
Trump membuka rapat kabinet di Gedung Putih dengan membahas kesepakatan yang dicapai sehari sebelumnya, di mana para sandera yang ditahan oleh kelompok Hamas akan dibebaskan dalam tahap pertama dari rencana yang lebih luas untuk wilayah Gaza.
Ia menyebut kesepakatan itu diyakininya akan membawa “perdamaian yang langgeng.”
Dalam keterangannya, Trump menjelaskan bahwa Gaza akan “dibangun kembali secara perlahan,” mengacu pada rencana rekonstruksi wilayah kantong Palestina tersebut.
“Kita akan menciptakan sesuatu yang layak dihuni. Saat ini, kamu tidak bisa hidup di Gaza,” ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.
Menurut rencana, Hamas diperkirakan akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup secara bersamaan, 72 jam setelah gencatan senjata dimulai.
“Kita akan mendapatkan para sandera itu kembali pada Selasa. Senin atau Selasa, dan itu akan menjadi hari yang penuh sukacita,” kata Trump.
Namun, ia menambahkan bahwa proses pemulangan jenazah sandera yang tewas kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama.
“Beberapa jasad akan sulit ditemukan,” ucapnya.
Trump juga mengonfirmasi rencananya untuk melakukan perjalanan ke Mesir guna menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan tersebut.
Gedung Putih kini tengah memfinalisasi detail perjalanan yang disusun secara mendadak itu.
Selain itu, parlemen Israel, Knesset, disebut telah mengundang Trump untuk memberikan pidato. “Saya berencana untuk melakukannya jika mereka memintanya,” katanya.
Meski masih banyak pertanyaan mengenai arah perkembangan kawasan dalam jangka panjang, Trump menegaskan harapannya agar kesepakatan ini menjadi langkah awal menuju “perdamaian abadi.”
