VNN.co.id - Sebanyak 476 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia telah bebas malaria. Ini setara dengan 79 persen wilayah nasional.
Kementerian Kesehatan fokus mendeteksi kasus dan memberikan obat. Targetnya, eliminasi malaria tercapai pada 2030.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peningkatan tes malaria. “Jika kasus diperkirakan 1 juta, minimal 8 juta tes harus dilakukan setiap tahun,” ujarnya.
Pencegahan malaria juga terus diperkuat. Pemerintah rutin distribusikan 3,3 juta kelambu berinsektisida setiap dua hingga tiga tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari KOMPAS, kerja sama lintas batas jadi kunci sukses. Terutama di wilayah endemis seperti Papua.
Budi mengungkapkan kerja sama dengan Papua Nugini baru diteken. “Kami menandatangani rencana aksi untuk kendalikan nyamuk malaria bersama,” katanya.
Komitmen pemerintah daerah juga diperkuat. Enam gubernur di Papua menandatangani kesepakatan eliminasi malaria. Budi optimistis Indonesia capai target 2030. Dukungan politik dari pemda menjadi penentu.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memuji capaian ini. “Prestasi 79 persen bebas malaria adalah kerja keras tenaga kesehatan dan pemimpin bangsa,” ucapnya.
Papua masih menyumbang 93 persen kasus malaria nasional. Komitmen lintas pemerintahan sangat dibutuhkan.
Direktur Regional WHO Saia Ma’u Piukala memuji upaya Indonesia. “Kami dukung pengendalian vektor dan integrasi ke layanan kesehatan primer,” ujarnya.
Global Fund juga komitmen bantu Indonesia. “Keberhasilan eliminasi butuh dukungan pembiayaan domestik,” kata Direktur Eksekutif Peter Sands.
