 |
| Anggota DPR RI, Satori saat sesi diskusi dalam rangkaian acara Parlemen Kampus di Universitas Swadaya Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. Foto : Azka/mr |
Vnn.co.id, Cirebon - Anggota DPR RI, Satori mengungkapkan, mahasiswa sebagai penerus generasi harus memiliki kepedulian dan rasa kritis terhadap masalah pencemaran lingkungan yang terus terjadi di tanah air. Demikian diungkapkannya saat sesi diskusi dalam rangkaian acara Parlemen Kampus yang mengangkat tema Darurat Pencemaran Lingkungan di Universitas Swadaya Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat.
“Kita sudah seharusnya, sudah ingin lebih maju seperti negara Singapura. Tetapi, kembali lagi ke kesadaran kita sendiri dulu, kalau kita sadar untuk menjaga kebersihan, maka kita lingkungan akan terjaga,” ungkap Satori, Kamis (30/1/2020).
Satori menjelaskan, bangsa Indonesia sudah seharusnya sudah ingin lebih maju seperti negara Singapura. “Tetapi, kembali lagi ke kesadaran kita sendiri dulu, kalau kita sadar untuk menjaga kebersihan, maka kita lingkungan akan terjaga,” ungkap Satori.
Satori menilai bahwa pencemaran lingkungan tidak hanya membahayakan manusia, tetapi juga keberlangsungan flora dan fauna yang ikut tercemar. Karenanya, menurut Satori harus ada perubahan perilaku masyarakat yang cinta lingkungan. "Mahasiswa perlu aktif sosialisasi kepada masyarakat, jangan sampai lingkungan tercemar akibat aktivitas manusia," katanya.
Dalam diskusi yang berlangsung interaktif itu, Satori juga menanggapi isu pencemaran lingkungan di Cirebon yang menjadi perhatian Mahasiswa yang hadir. "Berkaitan dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), akan kita bantu fasilitasi mediasi dengan pemerintah daerah Cirebon. Jikalau terjadi pelanggaran, akan kita berikan sanksi tegas, sanksi tegasnya bisa berupa laporan kepada pihak penyidik," terang Satori.
Sisi lain, Politisi Fraksi Partai Nasdem ini juga mengapresiasi kegiatan Parlemen Kampus. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi media pertukaran informasi dari DPR RI kepada mahasiswa agar mengenal lembaga legistlatif lebih dekat. Dengan harapan, mahasiswa bisa paham mekanisme pembahasan suatu RUU beserta proses politik yang ada di DPR RI, hingga menghasilkan UU. Mahasiswa juga dituntut memahami suatu isu secara substansial.
Parlemen Kampus adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Humas Biro Pemberitaan Parlemen Setjen dan BK DPR RI, bekerjasama dengan BEM Universitas UGJ Cirebon. Acara ini dihadiri kurang lebih 300 mahasiswa dari beberapa universitas yang ada di Cirebon. (ann/es)
(dpr.go.id)
