Kol. Kav. Purwadi Saat Checking Air Limbah Perusahaan. |
Sebelum ke PT. MCAB Dansektor terlebih dahulu menyambangi PT. Evergreen Texstile Indonesia yang berlokasi dijalan Cisirung Desa Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dalam kesempatan ini Dansektor 7 Kolonel Purwadi melihat lahan yang akan bangun sarana penunjang IPAL perusahaan Texstil tersebut.
Kepada media Kolonel Purwadi mengatakan," Pabrik Evergreen ( pada maju) hari ini kita sidak, dalam rangka melihat progres pembangunan IPAL. Hasil peninjauan, pabrik sudah memesan alat pengolah limbah dari Negara Korea, yang kemungkinan pembangunanya memakan waktu 3 bulan" ucapnya.
Purwadi melanjutkan," pada saat dilakukan pengecekan sedang dilaksanakan pengukuran, saya berharap ini segera terealisasi demi mengurangi beban MCAB dan sesuai intruksi Menteri Lingkungan Hidup, bahwa setiap pabrik harus mempunyai Instalasi IPAL, untuk pretreatment (suatu proses yang dijalankan sebelum melakukan proses inti) ", jelas Dansektor 7.
Sementara Perwakilan PT. Evergreen Kauche pada saat dikonfirmasi membenarkan," betul kami sedang merencanakan untuk membuat IPAL sendiri, dan mesin sudah di pesan dari Korea, saat ini kami sedang menentukan lokasinya, mudah-mudahan dalam waktu dekat, pekerjaannya segera dimulai, demi mendukung program Citarum Harum. Sesuai dengan arahan pemerintah serta mempercepat prosesnya, sesuai Perpres No. 15 tahun 2018 yaitu Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum", ungkapnya
Beberapa Bak Penampungan (IPAL) Diperiksa Satgas Citarum Harum. |
Dansektor 7 menjelaskan", saya lihat pengolahan Iimbahnya semakin hari makin membaik hal ini dapat kita lihat dari alat-alat penunjang yang terlihat semakin lenkap, ada yang diperbaharui dan ada pula yang ditambah alat baru, sehingga hasil pengolahannya limbahnya sudah sekakin bagus, diharapkan kedepanya dapat disempurnakan", harapnya
Sementara menurut Irsyad Imanudin, selaku Dirut PT. Ikawa Multi Dinamika, dan yang ditugaskan melakukan perbaikan pengolahan limbah di IPAL PT. MCAB mengatakan," selama perbaikan dan Pekerjaan pembuatan Dissolve Air Floatation (DAF), sampai saat ini DAF berhasil menurunkan cod dari 1200 mg/l menjadi 90 mg/l. Jadi sisi baku mutu buang tercapai tanpa adanya proses aerasi lanjutan", jelasnya
Masih menurut Irsyad," selanjutnya air setelah terpisah TSS dibawah 50 mg/l outputnya slurry(lumpurnya) masuk ke belt press dan selanjutnya akan melalui proses dryer sehingga penyusutan air bisa mencapai 60% sd 85%", ucap Irsyad
Irsyad menambahkan ," sisa sludge yg kering/pasir akan diangkut oleh pemanfaat pihak ke 3 yang berijin KLH, mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di PT. MCAB airnya di reuse recycle , penyusutan lumpur yang dikelola dengan sistem Dryer, bertujuan debit air limbah ke sungai Citarum akan berkurang dan lumpur tidak menjadi endapan yang membahayakan serta menjadi pendangkalan sungai Citarum", pungkasnya.
Jurnalis: T.PRO (60menit.com)