Operasi Amandel Anak Umur 7 Tahun Berujung Maut, RS. Kartika Husada Memohon Maaf -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Operasi Amandel Anak Umur 7 Tahun Berujung Maut, RS. Kartika Husada Memohon Maaf

, 10/03/2023 11:11:00 PM



Vnn.co.id, Kota Bekasi - Kasus bocah meninggal di Bekasi usai operasi amandel disorot banyak pihak. Kementerian Kesehatan RI menyebut tengah mendalami mediasi pihak RS dengan keluarga korban. Sanksi bisa jadi diberikan jika ternyata terbukti melanggar SOP.


"Intinya kita lihat SOP nya. Melanggar atau tidak tergantung SOP-nya," beber Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Azhar Jaya, melansir detikcom Selasa (3/10/2023).


Sementara RS Kartika Husada belakangan memastikan pihaknya sudah melakukan perawatan dan pengobatan sesuai prosedur. Komisaris sekaligus pemilik RS Kartika Husada Jatiasih dr Nidya Kartika Yolanda memohon maaf dan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya bocah (BA).


Pihak RS disebut dr Nidya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk pasien BA di tengah kondisi kritis.


"Teruntuk keluarga pasien, terutama untuk bapak dan ibu dari adik (BA) yang kami sayangi, dari hati yang paling dalam, kami mohon dimaafkan segala kekurangan yang menimbulkan kecekcokan dan kekecewaan selama perawatan dan pengobatan," beber dr Nidya dalam konferensi pers di RS Kartika Husada Jatiasih, Selasa (3/10/2023).


"Tim medis berupaya memberikan yang terbaik, insya Allah semua tindakan sudah sesuai SOP," lanjut dia.


Menurut dr Nidya, tidak ada sedikitpun niatan tim medis dan rumah sakit untuk merugikan atau menelantarkan pasien BA. "Selama kendala dalam komunikasi dengan pihak keluarga di mana terjadi kesalahpahaman, terlambat mengetahui informasi yang keluarga inginkan, yaitu meminta resume medis," sambungnya.


Resume medis semula diminta keluarga pasien BA untuk menjadi syarat segera mendapat rujukan ke rumah sakit lain. Informasi ini disebutnya baru diketahui pada Jumat (22/9/2023), empat hari pasca pasien BA menjalani operasi amandel.


Di sisi lain, pemindahan pasien BA terbilang berisiko lantaran kondisinya dinilai amat lemah. Sejak hari pertama hingga hari ketiga, kejang pasien BA tidak kunjung berhenti.


Pasien meninggal pada Senin (2/10) pukul 18:45 WIB. Ia didiagnosis mati batang otak oleh tim dokter, tetapi sebelumnya pihak keluarga menyebut kondisi BA terus menurun pasca operasi hingga sempat henti napas dan henti jantung, dirawat secara intensif di ruang ICU.


"Pada perawatan hari keempat tim dokter mendiagnosa pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," beber Rahma, perwakilan manajemen RS Kartika Husada.


Pihak RS hingga saat ini belum bisa menjelaskan pemicu mati batang otak di balik kondisi pasien dengan dalih tim medis yang menangani pasien masih dimintai keterangan oleh dinas kesehatan setempat.


Di sisi lain, apa yang terjadi pada BA diyakini pihak RS di luar kendali mereka lantaran kembali ditegaskan penanganan dan pemeriksaan sudah sesuai standar operasional perusahaan (SOP).


"Di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan. Perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," pungkasnya.


Redaksi

Source: Detik



TerPopuler

close