Vnn.co.id, Tangerang – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara
di penjuru dunia belum juga berakhir, bahkan varian–varian baru dari virus Corona
ini masih terus bertambah hingga saat ini. Belum lama ini, muncul varian baru
dari virus Corona, yaitu varian 'Mu' yang disebut lebih berbahaya dan ganas dibandingkan
dengan varian virus Corona yang lainnya.
Dilansir dari AP News (13/09), varian virus Corona
terbaru, 'MU', diidentifikasikan pertama kali di Kolumbia pada bulan Januari
2021 dan telah tersebar ke beberapa negara lain, seperti Amerika Selatan, Eropa, dan juga Amerika Serikat. Varian virus Corona terbaru ini didaftarkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “Variant
of Interest” karena dikhawatirkan membuat vaksin dan perawatan kurang
efektif.
Sejauh ini, penyebaran varian virus baru 'Mu' tidak begitu cepat, varian baru ini
menyumbang kurang dari 1% kasus dari total kasus akibat Covid-19 yang ada. Meskipun
di wilayah Negara Kolumbia varian ini menyumbang sekitar 39% kasus. Karena hal
ini, sebagian besar negara lebih mengkhawatirkan varian virus Covid Delta yang
sangat menular, dan varian delta telah mendominasi hampir di seluruh wilayah
dari 174 negara yang terdeteksi terpapar varian delta tersebut.
“Varian delta
termasuk kedalam kelompok VoC (Variant of
Concern) sedangkan Mu masuknya ke kelompok VoI (Variant of Interest). Dari situ saja sudah terlihat bahwa varian
delta membutuhkan perhatian yang lebih besar dari varian 'Mu',” ujar Kepala
Lembaga Biologi Molekurler Eiijikman, Prof. Amin Soebandrio yang dikutip dari Kompas.com (13/09).
Di negara
Indonesia sendiri, varian baru virus Covid 'Mu' belum terdeteksi
keberadaannya sampai saat ini. Sejauh ini, Indonesia masih didominasi oleh virus
Covid-19 varian Delta. Varian delta virus Covid-19 telah mendominasi Indonesia sekitar
90% dari varian virus yang diisolasi selama dua bulan kebelakang.
Varian 'Mu' yang
sudah tersebar di 49 Negara tentu saja membuat khawatir meskipun tidak lebih ganas dari Varian Delta. Namun, dalam hal ini pemerintah tetap melakukan upaya agar varian baru dari virus Covid-19 tersebut
tidak memasuki Indonesia dengan menjaga perbatasan dan pintu masuk internasional,
memperketat keluar masuk warga asing, dan mendisiplinkan karantina.
Dilansir dari detikhealth.com (13/09) Pusat Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa mengatakan bahwa varian 'Mu' membawa mutasi
yang ditemukan dalam varian Delta yang telah mendominasi hampir di seluruh
negara. Varian 'Mu' sendiri memiliki gejala yang serupa dengan varian virus Covid
yang lainnya. Gejala yang timbul saat seseorang terinfeksi virus Covid varian 'Mu', di antaranya ialah suhu tubuh yang tinggi, mengalami batuk yang terus
menerus selama lebih dari 1 jam. dan kehilangan kemampuan indera penciuman dan
perasa.
Terlepas dari
virus Covid-19 yang terus menerus bermutasi dan membentuk varian–varian baru
yang kemudian menginfeksi masyarakat dari berbagai negara di dunia, maka dari
itu kita tidak boleh lengah dalam hal penerapan protokol kesehatan, karena salah
satu upaya dalam mengatasi pandemi ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan
agar diri kita dapat terjaga dari paparan virus Covid-19.
Rep: Alfi
Khaerotunnisa