 |
| Disneyland. |
Vnn.co.id, Internasional - Akibat pembatasan kunjungan di taman hiburan terbuka seta penutupan taman hiburan di California, Disneyland mengalami kerugian yang cukup serius. Pendapatannya tergerus sebesar US$ 2,6 miliar setara dengan Rp 36,3 triliun (kurs Rp 13.986/US$) selama kuartal terakhir.
Negara bagian itu menetapkan kebijakan yaitu tidak mengizinkan membuka taman hiburan sampai turunnya kasus Covid-19 sebagaimana yang diharapkan.
Atas hal ini, Disney berharap pihaknya dapat kembali mengoperasikan taman hiburannya agar arus kas perusahaan bisa membaik.
"Di mana kami dapat membuka kembali taman hiburan kami dengan kapasitas terbatas, para tamu secara konsisten menunjukkan kemauan dan keinginan untuk mengunjungi, yang kami yakini merupakan bukti fakta bahwa mereka merasa yakin dengan protokol kesehatan dan keselamatan yang kami miliki." Begitu kata Bob Chapek, CEO The Walt Disney Company sebagaimana dilansir CNBC, Jumat (12/2/21).
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerugian pada divisi sekira US$ 2,6 miliar. Hal ini tercatat sebagai pendapatan operasional yang hilang selama kuartal terakhir.
Sedangkan pendapatn di segmen taman, pengalaman, dan produk Disney turun menjadi 53% menjadi US$ 3,58 miliar.
dr Fauci , kata Chapek, berharap ada vaksin untuk semua orang yang menginginkannya paling lambat April tahun ini. Ia juga menegaskan bahwa akan ada beberapa tingkat jarak sosial dan pemakaian face shield untuk sisa tahun ini jika taman hiburan dibuka kembali.
Jika itu terjadi, itu mengubah permainan, dan itu dapat mempercepat harapan kami dan memberi orang kepercayaan diri bahwa mereka perlu kembali ke taman," pungkasnya.
Red: Mega
