PT PPE.
Vnn.co.id, Bogor - Sejumlah mantan pejabat teras di Kabupaten Bogor diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan dugaan kerugian negara atas pernyataan PT PPE yang memberikan modal sebesar Rp 164 miliar.
Pejabat teras tersebut di antaranya adalah Bupati Bogor Nurhayanti, eks Kepala Dinas Energi Sunber Daya Mineral (ESDM), dan eks Direksi PT Prayoga Pertambangan Energi (PPE). Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Munaji, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari),
"Pemeriksaan mantan Bupati Bogor Nurhayanti oleh BPK untuk mengungkapkan dugaan kerugian negara dalam operasional PT PPE." ungkap Munaji, Ahad (24/1/21).
Pemeriksaan yang dilakukan pada akhir Desember itu, secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Munaji, saksi-saksi uang sudah dimintai keterangan. Namun, BPK belum menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
"Nanti kalau Kejari Kabupaten Bogor sudah menerima dokumen LHP, maka akan ditindaklanjuti jaksa penyidik seksi pidana khusus," katanya.
Sementara Ali Tauvan, Ketua Jaringan Masyarakat Pendukung Jokowi Bogor Raya meminta BPK segera mengumumkan LHP serta dugaan besar kerugian PT PPE.
"LHP mantan pejabat teras Bumi Tegar Beriman dan dugaan kerugian negara di PT PPE tidak hanya harus diserahkan, tetapi juga diumumkan karena masyarakat menginginkan transparansi penggunaan alokasi modal yang telah diberikan Pemkab Bogor sebesar Rp164 miliar beberapa tahun lalu. Dana sebesar itu bagi rakyat sangat besar karena bisa untuk merahibilitasi 5 sampai 10 unit bangunan sekolah," tutur Ali Tauvan.
Red: Mega
