Kemenperin Dorong Produsen Tahu-Tempe Tingkatkan Produktivitas -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Kemenperin Dorong Produsen Tahu-Tempe Tingkatkan Produktivitas

, 1/06/2021 08:00:00 PM

Produsen tahu-tempe.

Vnn.co.id, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produsen tahu dan tempe agar terus meningkatkan produktivitasnya secara higienis dan efisien. Langkah itu diwujudkan melalui pelaksanaan berbagai program pembinaan, seperti pendampingan, bimbingan teknis produksi, dan sertifikasi keamanan pangan.

“Cara pengolahan yang mudah, mesin dan peralatan yang sederhana, membuat tahu tempe banyak diproduksi di seluruh pelosok Tanah Air. Dominannya berada di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sebagian besar merupakan pelaku skala kecil,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (6/1).

Ia menjelaskan, tahu dan tempe merupakan produk makanan olahan yang berasal dari kedelai. Kedua produk tersebut sangat familiar bagi penduduk Indonesia, bahkan dikonsumsi dalam jumlah cukup tinggi.

“Hal ini tampak dari konsumsi tahu per kapita per minggu sebesar 0,15 kg. Lalu konsumsi tempe per kapita per minggu sebesar 0,14 kg,” ungkapnya. 

Selain karena harga yang terjangkau, kata dia, tahu dan tempe juga mengandung banyak kandungan gizi. “Hampir 90 persen kedelai di Indonesia digunakan dalam pembuatan tahu dan tempe, sedangkan sisanya untuk produk lainnya seperti tauco dan kecap,” kata Gati. 

Guna meningkatkan produktivitas IKM tahu dan tempe, Kemenperin juga mendorong penerapan teknologi tepat guna, fasilitasi mesin dan peralatan, serta pemanfaatan program restrukturisasi mesin dan peralatan. “Tidak hanya itu, dalam rangka penumbuhan wirausaha baru IKM tahu tempe dan produk olahan turunan tahu tempe, juga diberikan pembinaan SDM dan teknologi produksi seperti pelatihan manajemen dan teknis produksi serta diversifikasi produk,” jelasnya. 

Bahkan, program industri hijau atau industri ramah lingkungan turut dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan produksi bersih serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah sentra IKM tahu dan tempe. Tujuan program ini diberikan untuk mendorong para pelaku IKM tahu dan tempe menuju aktivitas usaha yang ramah lingkungan. 

“Kegiatan tersebut sudah dilakukan di daerah Magelang, Singkawang, Makassar dan Bandung,” sebutnya. 

Program ini bertujuan pula meningkatkan efisiensi, baik dari sisi penggunaan bahan baku dan bahan penolong, serta penghematan penggunaan energi dan air dalam menghasilkan produk yang berbasis pada konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle). 

“Diharapkan melalui program itu akan berdampak langsung pada pengurangan limbah yang dihasilkan dari proses produksi,” tambah Gati. 

Dirinya melanjutkan, Kemenperin terus mendorong pemerintah daerah membangun atau melakukan revitalisasi sentra-sentra IKM tempe dan tahu melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal tersebut sudah dimulai di beberapa kabupaten atau kota, antara lain Malang, Balikpapan, Langsa, dan Kediri. 

“Dengan adanya program revitalisasi sentra tersebut, tentunya akan memperbarui tempat-tempat produksi, dengan didukung mesin dan peralatan, serta pembangunan sarana IPAL,” jelasnya.

Penulis: Suci Al Kampari

Editor: Mega

TerPopuler

close