Harga Daging Sapi Melonjak di Pandemi Covid-19, Ribuan Pedagang Bakso Mengeluh -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Harga Daging Sapi Melonjak di Pandemi Covid-19, Ribuan Pedagang Bakso Mengeluh

, 1/23/2021 05:34:00 PM

Ilustrasi Pedagang Bakso (foto : istimewa)


Vnn.co.id, Kabupaten Bekasi - Menyikapi kondisi perekonomian Indonesia saat ini dimasa Pandemi Covid-19, dampak dari mogok jualan para pedagang daging sapi se-Jabodetabek. Kini harga daging sapi menjadi naik, akibat rendahnya suplai ke pasaran. 

Bahkan dipasaran terjadi kelangkaan bahan pangan seperti tempe, tahu, toge, serta melambungnya harga cabai rawit yang mencapai harga 90.000/kg, harga ayam Rp 28.000/kg, daging sapi segar Rp 125.000/kg, daging sapi import Rp 80.000/kg.

Imbas kenaikan tersebut, banyak pelaku UMKM di sektor kuliner yang berbahan baku daging sapi mengeluh. Salah satunya ribuan penjual bakso, akibat mahalnya bahan baku. 

Sementara ribuan pedagang bakso dan pelaku usaha UMKM lainnya, tidak bisa menaikkan harga jual karena daya beli masyarakat yg rendah akibat Pandemi Covid-19. Selama PSBB dan PPKM omzet mereka juga turun drastis hingga 50% dari omzet biasanya. 

Selain menurunnya omzet penjualan juga, karena jam operasional jualan para pelaku usaha UMKM  yang dibatasi pengunjung makan ditempat (Dine-in) dan waktunya, sehingga secara otomatis pendapatan/omzet dan rejeki mereka berkurang.

Sedangkan carut marut tata kelola niaga daging sapi di Indonesia terjadi sejak Tahun 2004. Karena banyak dikuasai oleh mafia/kartel daging sapi. Baik sapi hidup ataupun daging sapi beku import. Padahal pada masa pemerintahan Bapak SBY mencanangkan pada tahun 2024 swasembada daging sapi.

"Buruknya tata kelola niaga daging sapi ini menyebabkan masyarakat kecil yang seharusnya bisa membeli daging sapi dengan harga yang murah. Tetapi faktanya harga daging sapi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat kecil. Hanya di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Pak Ahok rakyat kecil mendapatkan subdisi untuk membeli daging sapi dengan harga yang murah," ujar Sekjen Pengusaha Mie dan Bakso Indonesia (Papmiso), Bambang Hariyanto.

Lebih lanjut kata Bambang, Begitu juga dengan regulasi dan pejabat pelaksana yang lebih condong mempermudah proses import dari pada pemberdayaan dan perlindungan terhadap para peternak sapi lokal, yang sebenarnya sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusianya (SDM) sangat kaya dan mumpuni. Serta hasil daging sapinya lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah.
 
"Kami selaku perwakilan Asosiasi Pedagang Bakso Indonesia memohon kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo agar segera membuat regulasi dan membenahi tata kelola niaga daging sapi di Indonesia. Dengan harapan agar rakyat kecil, pedagang kecil, dan peternak sapi lokal bisa mendapatkan harga daging sapi yang lebih murah dan berkualitas super. Sehingga akhirnya Indonesia bisa swasembada daging sapi pada Tahun 2030," pungkasnya.



Rep : Ahim
Red : Ramdhan

TerPopuler

close