Robot Shopia dan David Hanson, CEO sekaligus Founder Hanson. |
Vnn.co.id, Internasional - Seiring perkembangan zaman, inovasi-inovasi luar biasa terus bermunculan. Zaman dahulu, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan harus bersusah-susah menguras tenaga. Namun, kemampuan yang dikembangkan sehingga menghasilkan teknologi modern berupa robot-root yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik manusia pada pabrik-pabrik dengan tujuan efisiensi.
Sayangnya, Robot-robot itu hanya mampu melakukan pekerjaan sesuai batas kemampuan dan tidak untuk hal-hal di luar sistemnya. Teknologi itu dapat dijumpai di pabrik-pabrik buatan Jepang, Korea, China, dan negara-negara Barat bahkan di toko-toko atau rumah.
Sebuah perusahaan berbasis di Hongkong, Hanson Robotics, merencanakan mengubah narasi tersebut karena mereka berharap sudah bisa memulai produksi massal Sophia, robot ciptaan mereka. Sebenarnya, Hanson sudah memperkenalkan Sophia tahun 2016 silam. Sophia ini adalah robot humanoid dengan wajah yang terlihat agak realistis yang dapat berkedip, berbicara, bahkan membuat berbagai ekspresi wajah.
David Hanson, CEO sekaligus founder Hanson menuturkan, pandemi merupakan waktu yang tetap untuk meluncurkan kreasi robotiknya.
"Dunia Covid-19 akan membutuhkan lebih banyak otomatisasi untuk menjaga keamanan orang. Robot Shopia dan Hanson unik karena sangat mirip dengan manusia. Itu bisa sangat berguna selama masa-masa ketika orang-orang sangat kesepian dan terisolasi secara sosial," tutur David.
Ia pun berharap di tahun 2021 ini, ribuan robotnya berhasil terjual. Tentu akan sangat menarik mengetahui pengadopsi robot-robot itu.. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah dunia siap akan kehadiran robot Shopia yang menjelma sepert manusia ini?
Red: Mega