Terancam punah, Puncak Jaya Diprediksi Gletser Terakhir Tahun Depan -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Terancam punah, Puncak Jaya Diprediksi Gletser Terakhir Tahun Depan

, 12/06/2020 12:11:00 PM


Puncak Jaya Papua.


Vnn.co.id, Papua - Dr. Donaldi Permana, seorang peneliti senior di biro meteorologi Indonesia BMKG, mengatakan, "Pada kedalaman 32 meter, terkait dengan tahun 1920-an. Jadi, kita dapat mengatakan gletser itu berusia sekitar 90 tahun."

Di kawasan gletser tropis Papua ini, kata Dr Donaldi, hidup sekelompok suku yang meyakini bahwa gletser tersebut adalah tempat suci.

Masyarakat adat setempat percaya bahwa salju adalah dewa mereka. Menghilangkan es di puncak gunung salju dianggap seperti menghilangkan otak seorang dewa.

Hal inilah yang juga menjadi faktor sulitnya para peneliti melakukan penelitian dengan mengekstraksi inti es dari gletser terakhir di Asia ini, sebab mendapat banyak perlawanan dari warga setempat.

"Anak mudanya percaya sains perubahan iklim, namun yang lebih tua tidak. Inilah mengapa (Puncak Jaya Papua) dinamakan Salju Abadi. Namun, mereka akan segera kehilangan saljunya," jelasnya, Sabtu (5/12/20).

Taman Nasional Lorentz yang terletak di Provinsi Papua adalah taman nasional terluas di Asia Tenggara. Terdapat banyak ragam jenis ekosistem dan vegetasi di taman nasional ini.

Namun demikian, apa yang terjadi pada Puncak Jaya Papua saat ini, diperkirakan sisa-sia gletser sudah ada kurang lebih 5.000 tahun, dan sudah banyak yang mencair.

Kendati demikian, lapisan gletser tropis Papua yang semakin mencair membuat peneliti semakin sulit memperkirakan berapa usianya.

Perubahan iklim telah memberi dampak besar bagi dunia, tak terkecuali Indonesia. Gletser abadi, Puncak Jaya di Papua ikut terkena dampak dari kian memanasnya suhu planet ini.Gletser yang berada di Taman Nasional Lorentz di provinsi Papua adalah gletser tropis terakhir di Asia. 

Beberapa orang menyebutkan 'Gletser Keabadian' yang meski tentu tidak akan bisa bertahan lama.

"Bahkan, sebagian orang Indonesia tidak mengetahui bahwa kita memiliki gletser. Es-nya sudah mencair sejak revolusi industri," kata Donaldi.

Dr. Donaldi mengatakan bahwa Puncak Jaya memang tidak ada es dipuncaknya, namun di sekitarnya ada beberapa lapisan es yang dulunya adalah satu gletser besar. Gletser tropis adalah salah satu indikator perubahan iklim paling sensitif. Kini jumlahnya semakin sedikit yang tersisa di dunia. Selain di Papua, gletser tropis juga ada di Amerika Selatan dan Afrika.

Sedangkan, Puncak Jaya adalah gunung tertinggi di Indonesia, puncak tertinggi antara pegunungan Himalaya dan Andes. Pada ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, penurunan suhu dan hujan berubah menjadi salju, selanjutnya akan membentuk es dan memadat menjadi gletser.

Indonesia adalah salah satu wilayah terbasah di bumi, dan hujan turun di kawasan Papua hampir 300 hari dalam setahun. Akan tetapi, suhu yang memanas membuat hujan tidak lagi berubah menjadi salju. Akibatnya, gletser mencair dari atas dan bawah.

Penulis: Nissa

Editor: Mega

TerPopuler

close