 |
| Kunjungan Gus Nuril ke Gereja Algonz, Ahad (27/12/20). |
Vnn.co.id, Surabaya - Perbedaan agama dan keyakinan tidak menjadi jurang pemisah antar sesama manusia. Begitulah ungkapan John Thamrun, anggota DPRD Surabaya ketika menanggapi hal yang dilakukan oleh Kiai 'nyentrik' Nuril Arifin Husein di Pasebahan Gereja Katolik St. Aloysius Gonzana (Algonz).
Siang itu, Gus Nuril sapaan akrabnya, mendatangi Pasebahan Gereja Katolik St. Aloysius Gonzana (Algonz) di kawasan Sukomanunggal Surabaya guna menjalin silaturahmi dengan umat Katolik, Ahad (27/12/20).
Ditemani anggota komisi B DPRD Surabaya John Thamrun, mereka disambut oleh Vikep Surabaya Barat, RD. Skolastikus Agus Wibowo.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Nuril menekankan pentingnya penguatan kerukunan dan toleransi antar umat beragama. "Ini menjadi kewajiban bersama. Supaya tidak terzalimi oleh gerakan-gerakan radikal yang sudah mulai harus diwaspadai," ucap Gus Nuril sebagaimana dilansir beritajatim.com, Ahad (27/12/20).
Dalam momentum Natal, katanya, menjadi landasan utama bahwa Tuhan menciptakan keluarga yang kudus dan terzalimi aksi radikal melalui kelahiran Almasih Sang Penghapus dosa.
"Insya Allah kondisi aman dan kenyamanan dirasakan umat yang merayakan," tutur Gus Nuril.
Romo Agus Wibowo atau Gus Wo, mengamini pernyataan Gus Nuril. "Ini perayaan Natal yang istimewa. Terutama bersama sahabat saya Gus Nuril. Pertemuan silaturahmi ini semoga tetap terjalin," ujar Gus Wo.
Sekadar diketahui, Gereja Algonz menjadi simbol keturunan antar umat beragama selama ini. Memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Nahdhatul Ulama (NU), khususnya, Tonggak kerukunan tersebut ditunjukkan dengan kehadiran Alm. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ketika menjabat Presiden RI tahun 1999 silam.
Red: Mega
