Judul : Senandung purnama
Genre : Romance & Action
Penulis : Suci Al kampari
#Eps.03
Raini hanya menatap sepeda tuanya itu tergantung di pohon besar, ia tampak sedih.
Jelas, karena sepeda itulah yang setia padanya menemani kemanapun ia pergi.
"Sabar ya beb," Kata Widya sambil memeluknya dari samping.
Dengan perasaan geramnya itu ia melepaskan pelukan Widya lalu pergi begitu saja meninggalkan teman karibnya itu.
"Rai," sahut Widya
"Biarin dia tenang dulu," ujar Yuni.
Kini ia pulang dengan berjalan kaki, terpaku pada langkahnya saja, enggan ia menatap ke depan dengan genangan air matanya itu.
Selangkah demi selangkah terlihat mengamati.
Langit perlahan berubah menjadi gelap, setetes demi setetes air dari langit turun, namun ia tetap terpaku pada langkahnya.
Kemudian sebuah mobil datang mencegat dirinya.
"Yuk masuk," terlihat wajah Tiar dari jendela mobil yang terbuka.
"Udah dekat kok pak,"
"Aku tau, rumahmu masih jauh dari sini," ujar Tiar.
Dengan perasaan tidak enak hati pada Tiar, akhirnya Raini memutuskan untuk ikut bersamanya.
Selama perjalanan, Raini hanya termenung menatap kaca jendela mobil.
"Ini untukmu," Tiar menyodorkan bungkusan kecil padanya.
Ia hanya melirik pada Tiar kemudian menjatuhkan pandangannya pada bungkusan kecil tersebut.
"Mumpung masih Panas nih kebabnya,"
Ia mengambil bungkusan tersebut dan mulai memakan nya.
"Kalau makan jangan buru-buru, kamu laper apa doyan?" Tanyanya sambil meledek.
Raini hanya tersipu malu sambil melanjutkan santapannya perlahan.
"Ya ampun Rai, kamu lucu banget, makan aja masih belepotan,"
Tiar mengambil tisu dan mengelap saos yang masih menempel pada ujung bibirnya.
Seketika suasana menjadi kikuk.
Saat tangannya mengusap ujung bibirnya Raini, suasana dingin karena AC mobil membuatnya berhalusinasi mungkin.
Penerangan yang temaram seolah semakin menambah kesyahduan.
Wajah Raini pucat pasi saat bibirnya ternyata sangat dekat dengan bibir Tiar sampai tak berjarak.
Tiba-tiba handphone Tiar berdering.
Kriiinnnggg.. kriiinnnggg..
Tiar keluar mobil untuk menjawab telpon tersebut.
Siapakah yang menelpon Tiar?
Bersambung...
Editor: JA
